Empat planet dalam semalam. Kredit: Stellarium |
Sebelum membahas lebih jauh, kami jelaskan dulu mengapa planet-planet ini bisa terlihat. Bukankah planet tidak memancarkan cahaya sendiri?
Pertanyaan tersebut benar adanya. Planet tidak memancarkan cahaya sendiri. Tetapi mereka bisa memantulkan cahaya yang diterimanya ke mata kita sebagai pengamat. Sama seperti Bulan, planet-planet ini menerima cahaya dari Matahari. Saat kita melihat planet, maka kita sedang melihat sisi siang harinya.
Nah, dari keempat planet yang akan kita amati ini, yang paling terang adalah Venus. Ia merupakan objek langit paling terang ketiga di langit Bumi setelah Matahari dan Bulan. Venus menjadi paling terang karena ia merupakan planet yang berjarak paling dekat ke Bumi kita.
Paling terang kedua adalah Mars. Muncul dengan rona jingga kemerahan, Mars muncul terang bulan Juli ini karena ia akan mencapai titik oposisi, titik terdekat dengan Bumi kita. Namun, kenampakan Mars (magnitudo -2,8) masih kalah terang dari Venus (magnitudo -4).
Yang paling terang ketiga adalah Jupiter. Sang raksasa gas ini akan muncul dengan warna kekuningan terang. Dan ya, Saturnus akan menjadi yang paling redup di antara keempatnya. Si planet bercincin ini akan muncul dengan warna putih kekuningan.
Mari kita bahas sesuai urutan kemunculannya di langit:
Planet Venus
Saat ini, planet Venus sedang berada dalam fase cembung. Ya, karena Venus merupakan planet dalam di tata surya, maka kita di Bumi bisa melihatnya memiliki fase-fase seperti Bulan tergantung bagaimana ia disinari Matahari.Venus sangat mudah ditemukan, ia berada di langit barat saat senja untuk beberapa bulan ke depan. Ketika kamu sedang asyik menikmati Matahari terbenam dan menemukan adanya objek seperti bintang namun sangat terang dan tidak berkelap-kelip, itulah Venus.
Terangnya Venus. Kredit: Sandi Astina Putra |
Planet Jupiter
Planet kedua yang bisa diamati adalah Jupiter. Seperti yang telah disinggung di atas, Jupiter muncul bagaikan bintang kuning terang. Cahayanya juga cenderung stabil, tidak berkelap-kelip. Untuk bisa melihatnya lebih jelas, kamu membutuhkan teleskop.Untuk menemukan Jupiter, tengoklah langit atas kepala saat Matahari terbenam. Objek langit terang di sana merupakan sang planet terbesar di tata surya. Ia cukup mudah dikenali, dengan cahayanya yang tidak seterang Venus, namun lebih terang dari Saturnus.
Planet Saturnus
Muncul dengan cahaya putih kekuningan dan agak sedikit redup (magnitudo 0), planet Saturnus akan berada cukup tinggi dari cakrawala timur beberapa menit setelah Matahari terbenam.Sayangnya, karena berjarak begitu jauh dari Bumi, diameter sudut Saturnus akan begitu kecil, sehingga mata kita tidak sanggup untuk melihat cincinnya. Maka dari itu, diperlukan teleskop dengan magnifikasi setidaknya 75x untuk bisa melihat Saturnus yang lengkap dengan cincinnya.
Planet Mars
Pada 27 Juli 2018 kemarin, Mars mencapai titik oposisi, dengan konfigurasi Matahari-Bumi-Mars berada segaris lurus di bidang tata surya. Tapi tenang, hal ini tidak berdampak apa-apa bagi Bumi, kenampakan Mars juga tidak akan sebesar Bulan purnama di langit malam.Kenampakan Mars. Kredit: John Chumack |
Kamu akan sangat mudah menemukan Mars yang berada di langit timur sekitar satu jam setelah Matahari terbenam. Pada oposisinya nanti, Planet Merah akan muncul terang-terangnya dengan magnitudo -2,8.
Nah, itulah empat planet yang bisa kita amati malam ini hingga akhir September mendatang. Semuanya bisa diamati di langit Indonesia selama cuaca cerah.
Selamat observasi~