Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Inilah Mengapa Teraformasi Mars Belum Bisa Dilakukan

Kisah-kisah fiksi ilmiah telah lama menggambarkan kepada kita bahwa begitu mudahnya menciptakan lingkungan laik huni di planet lain menggunakan teraformasi. Tapi, mungkinkah hal itu dilakukan di Mars?
Ilustrasi teraformasi. Kredit: NASA/Wikimedia Commons
Info Astronomy - Kisah-kisah fiksi ilmiah telah lama menggambarkan kepada kita bahwa begitu mudahnya menciptakan lingkungan laik huni di planet lain menggunakan teraformasi. Tapi, mungkinkah hal itu dilakukan di Mars?

Setelah dipelajari secara mendalam selama beberapa tahun terakhir, rupanya mengubah lingkungan Mars yang kini tidak ramah menjadi dunia yang laik huni masih belum memungkinkan dengan teknologi yang manusia punya saat ini.

Seperti yang dilaporkan di jurnal Nature Astronomy, para astronom percaya bahwa saat ini tidak ada cukup cadangan gas rumah kaca di Mars untuk melakukan teraformasi dengan teknologi saat ini. Bila ingin mengubahbumikan Mars, kita harus melepaskan semua karbon dioksida pada permukaan dan bawah permukaan Planet Merah, sebuah tugas besar untuk hasil yang kecil.

Mengapa kami sebut kecil? Sebab dengan melakukan pelepasan karbon dioksida itu, hasilnya hanya akan meningkatkan tekanan atmosfer Mars tiga kali dan hanya meningkatkan suhu permukaan kurang dari 10° Celsius. Dengan kata lain, tekanan Mars hanya akan menjadi sekitar 2 persen dari tekanan di Bumi dan membuat suhu permukaan rata-ratanya -50° Celsius. Masih sangat dingin.

Penelitian ini sendiri dilakukan oleh Profesor Bruce Jakosky dari Universitas Colorado Boulder dan Profesor Christopher Edwards dari Universitas Arizona Utara. Mereka menyatakan bahwa melakukan apa yang telah kita lakukan di Bumi dengan gas rumah kaca kemungkinan tidak berfungsi untuk Mars.

"Ada banyak diskusi publik baru-baru ini tentang kemungkinan teraformasi Mars untuk membuat planet ini dapat dihuni. Tapi hasil penelitian kami menunjukkan bahwa teraformasi ini tidak dapat dilakukan dengan teknologi yang ada sekarang," tulis kedua profesor ini di jurnalnya.

Di Mars, karbon dioksida dan air dapat ditemukan sebagai es di wilayah kutub serta banyak yang terperangkap di bebatuan pada permukaannya. Namun, mengekstraksi karbon dioksida tersebut akan menjadi pekerjaan yang sangat besar.

Profesor Jakosky dan Profesor Edwards menyarankan daripada kita bersusah payah mengekstraksinya, kita seharusnya hanya perlu melelehkannya. Tapi bahkan jika kita melakukan itu, kita hanya akan mendapat 1,5 persen dari apa yang diperlukan untuk melakukan teraformasi.

Pilihan selanjutnya adalah bebatuan. Dengan memanaskan deposit mineral pada butan Mars ke suhu 300° Celsius, kita kemungkinan bisa mengekstraksi karbon dioksida dari bebatuan sebanyak yang bisa kita dapat dari tudung es di kedua kutub Mars. Dan lagi, hal ini sudah pasti membutuhkan kerja yang besar, karena itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah.

Ditambah lagi, saat sedang melakukan teraformasi Mars, suhu permukaan planet tetangga kita ini akan tetap dingin, sehingga akan membuat sebagian besar gas yang sudah diekstraksi akan kembali ke permukaan atau bebatuan.

Kesimpulan dari para astronom ini sederhana: Tidak ada cukup cadangan karbon dioksida di Mars untuk menghasilkan peningkatan tekanan dan suhu yang signifikan jika ingin diekstraksi. Bahkan jika deposit karbon dioksida ada sangat banyak di Mars, melakukan teraformasi masih berada di luar kemampuan kita.

Walaupun untuk saat ini kita belum bisa menjadikan Mars sebagai rumah kedua, semoga saja anak cucu kita nanti sudah bisa melakukannya, bahkan sudah menjelajah galaksi.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com