Ilustrasi. Kredit: Riza/InfoAstronomy.org |
Gimana? Gimana?
Studi yang dipublikasikan di Astrophysical Journal ini menyatakan bahwa pada bintang-bintang tertentu, dalam kondisi tertentu, bisa hidup kembali akibat dari tarikan gravitasi lubang hitam yang ekstrem.
Sebenarnya bagaimana hal ini bisa terjadi? Tarikan gravitasi luar biasa dari lubang hitam memang bisa mencabik-cabik dan menghancurkan sebuah bintang bila ia terlalu dekat. Tetapi, jika bintang itu adalah kerdil putih, titik akhir evolusi bintang-bintang bermassa rendah hingga menengah seperti Matahari kita, sesuatu yang menarik bisa terjadi.
Dalam sebuah kerdil putih ini, fusi hidrogen telah terhenti sebelum mereka tertelan oleh lubang hitam. Lalu, karena gaya gravitasi lubang hitam yang secara bersamaan meregang dan menekan bintang dalam arah berlawanan, hal itu rupanya dapat menyalakan kembali fusi di inti kerdil putih, bahkan untuk beberapa detik saja.
Walau begitu, menurut simulasi yang telah dilakukan oleh para astronom dalam studi ini, lubang hitam yang menghidupkan kembali sebuah bintang hanya bisa terjadi pada lubang hitam massa menengah, tipe lubang hitam yang cukup langka di alam semesta.
Setidaknya, saat ini diketahui ada dua tipe lubang hitam di alam semesta. Pertama ada lubang hitam bermassa bintang, yang terbentuk ketika bintang masif mati, dan biasanya memiliki massa di bawah sekitar 100 kali massa Matahari.
Kedua, ada lubang hitam supermasif, tipe yang biasanya berada di pusat tiap-tiap galaksi, yang massanya bisa mulai dari sekitar 100.000 kali massa Matahari hingga jutaan atau miliaran kali massa Matahari. Salah satu lubang hitam supermasif adalah Sagitarius A*, yang berada di pusat galaksi Bimasakti, dengan massa sekitar 4 juta kali massa Matahari.
Lalu, bagaimana dengan lubang hitam massa menengah? Secara hipotetis, massa lubang hitam tipe ini adalah mulai dari 1.000 hingga 100.000 kali massa Matahari. Namun, lubang hitam ini belum ditemukan. Kandidat terbaik untuk tipe ini sempat muncul awal tahun ini, tetapi belum terverifikasi 100 persen.
Tapi, mengapa hanya lubang hitam massa menengah yang bisa menghidupkan kembali sebuah bintang? Jawabannya, lubang hitam bermassa bintang rupanya memiliki gaya gravitasi yang terlalu kecil, membuat fusi hidrogen pada kerdil putih tidak bisa hidup kembali; sementara lubang hitam supermasif gaya gravitasinya terlalu kuat, sehingga kerdil putih akan langsung tertelan sebelum fusinya hidup kembali.
Mengetahui informasi bahwa lubang hitam massa menengah bisa menyebabkan sebuah kerdil putih untuk menyala kembali dapat membantu mengidentifikasi "mata rantai yang hilang" dalam penelitian lubang hitam selama ini.
"Penting untuk mengetahui berapa banyak lubang hitam massa menengah yang ada di alam semesta, karena ini akan membantu menjawab pertanyaan dari mana lubang hitam supermasif berasal," kata astrofisikawan Chris Fragile, dari College of Charleston, dilansir COFC.edu.
"Menemukan lubang hitam massa menengah melalui peristiwa gangguan gravitasi terhadap sebuah kerdil putih akan menjadi kemajuan ilmu pengetahuan yang luar biasa."
Namun, penelitian ini tidak akan mudah. Meskipun ketika lubang hitam sedang mengganggu sebuah bintang dapat menghasilkan energi elektromagnetik yang berasal dari jet yang dikeluarkannya, tetapi hanya segelintir peristiwa gangguan gravitasi yang pernah terdeteksi, dan belum ada yang tampaknya memiliki tanda-tanda keberadaan kerdil putih.
Jika kerdil putih ditelan oleh lubang hitam massa menengah, fusi nuklir yang kembali menyala dapat mengubah komposisi kerdil putih seperti helium, karbon, dan oksigen menjadi unsur yang lebih berat seperti besi dan kalsium.
Selain itu, simulasi pada studi ini juga menunjukkan bahwa ketika kerdil putih sedikit lebih jauh dari lubang hitam, akan ada lebih banyak kalsium yang dihasilkan; tetapi ketika lebih dekat, lebih banyak besi yang dihasilkan.
Hemm, jadi selain sebagai monster kosmis yang bisa merusak bintang, lubang hitam juga berbaik hati untuk menghidupkan kembali sebuah bintang. Makin cinta~