Ilustrasi bintang biner. Ilustrasi: Riza/InfoAstronomy.org |
Istilah astronomi hari ini: Periastron.
Pernah dengar? Belum kan?? Hem??? Nah, periastron ini berhubungan dengan sistem bintang biner, atau dikenal juga sebagai sistem bintang ganda. Dua bintang yang saling mengorbit pusat massa satu sama lain. Sebelum kita kenalan dengan periastron, kita kenalan dulu dengan bintang biner. Ya, biar artikelnya panjang aja gitu. Hehe.
Di alam semesta, banyak bintang yang tidak sendirian, melainkan ada dua atau lebih bintang yang saling mengorbit satu sama lain. Penyebabnya? Kemungkinan mereka terbentuk berbarengan, lalu mengitari pusat massanya.
Mempelajari sebuah bintang dalam sistem biner sangat berguna dalam menentukan massa bintang individu pada sistem tersebut. Ketika dua objek mengorbit satu sama lain, massa mereka dapat dihitung secara presisi dengan menggunakan perhitungan Newton untuk gravitasi. Data yang dikumpulkan dari bintang-bintang biner juga memungkinkan astrofisikawan untuk mengekstrapolasi massa relatif bintang tunggal yang dianggap mirip.
Ada beberapa subkategori bintang biner, diklasifikasikan berdasarkan sifat visualnya termasuk biner gerhana, biner visual, biner spektroskopik, dan biner astrometrik. Mari kita bahas satu per satu~
Pertama, biner gerhana, adalah sistem bintang biner yang orbitnya membentuk garis horizontal dari titik pengamatan kita di Bumi. Dengan begitu, masing-masing bintang pada sistem ini bisa tampak menggerhanai (lewat di depan) bintang lainnya dalam pandangan dari Bumi. Salah satu contoh biner gerhana adalah bintang Algol, salah satu bintang di rasi bintang Perseus.
Kedua, biner visual, adalah sistem biner di mana dua bintang yang tampak dekat satu sama lain dalam pandangan dari Bumi, tetapi sebenarnya mereka berjauhan dan tidak saling mengorbit satu sama lain.
Ketiga, biner spektroskopik, yakni sistem di mana bintang-bintangnya sangat dekat satu sama lain, sehingga saling mengorbit dengan sangat cepat. Sistem ini bisa ditentukan oleh kehadiran garis spektrum -- garis warna yang merupakan anomali dalam spektrum cahaya dan merupakan satu-satunya cara untuk menentukan apakah ia bintang biner atau bukan.
Terakhir, biner astrometrik, yang merupakan sistem biner di mana hanya satu bintang yang dapat diamati, dan kehadiran bintang lainnya hanya disimpulkan oleh goyangan orbit dari bintang utama yang terlihat. Goyangan ini terjadi sebagai akibat dari pengaruh gravitasi dari bintang yang tidak terlihat itu, yang biasanya merupakan bintang kerdil sehingga sulit diamati.
Ilustrasi periastron. Kredit: Swinburne University |
Bagaimana? Tambah wawasan lagi kan?