Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Bisakah Sebuah Planet Tidak Mengitari Bintang?

Kita yang berada pada planet yang mengitari sebuah bintang mungkin bisa dimaafkan jika berpikir bahwa seluruh planet di alam semesta berputar mengelilingi sebuah bintang. Tetapi, apakah memang demikian? Dapatkah sebuah planet tidak punya bintang?
Ilustrasi planet tanpa bintang induk. Kredit: NASA
Info Astronomy - Kita yang berada pada planet yang mengitari sebuah bintang mungkin bisa dimaafkan jika berpikir bahwa seluruh planet di alam semesta berputar mengelilingi sebuah bintang. Tetapi, apakah memang demikian? Dapatkah sebuah planet tidak punya bintang?

Jawabannya; tentu saja bisa, dan ada banyak, banyak sekali.

Sebuah planet tidak harus selalu mengitari bintang. Tapi, sudah tahukah kamu bagaimana bisa planet seperti ini terbentuk? Mari kita pelajari dulu bagaimana sebuah planet terbentuk di sekitar bintang induknya.

Seperti dijelaskan pada HubbleSite, bintang dan planet cenderung terbentuk dari materi yang sama. Mereka dari satu nebula, atau awan gas dan debu antarbintang, yang sama. Ketika nebula runtuh, inti nebula akan membentuk bintang panas. Bintang tersebut meninggalkan sebuah cakram akresi yang mengelilinginya.

Dari cakram akresi inilah, yang terdiri atas debu dan gas, planet-planet bisa terbentuk. Sebuah planet tersebut ketika material-material di cakram akresi ini saling menempel, hingga akhirnya cukup besar dan bisa membersihkan orbitnya dari benda-benda langit lainnya.

Lalu, bagaimana sebuah planet bisa terbentuk tanpa bintang induk? Sayangnya, para astronom belum yakin bagaimana mekanisme pembentukannya. Kemungkinan, planet-planet tanpa bintang induk ini terbentuk dengan cara yang sama dengan bagaimana planet normal terbentuk, tetapi mereka terpisah atau terlempar dari bintang induknya segera setelah lahir.

Lho? Kok bisa terlempar?? Dari mana para astronom tahu???

Harvard-Smithsonian menjelaskan, dari pengamatan terhadap ribuan planet tanpa bintang di galaksi Bimasakti, teramati beberapa dari planet-planet ini bergerak bebas di alam semesta dengan kecepatan hampir 48 juta kilometer per jam!

Jadi, sebuah planet bisa menjadi tanpa bintang dan bergerak super cepat diperkirakan karena mereka sempat berada terlalu dekat dengan bintang induknya. Gravitasi sang bintang induk yang besar bisa bertindak seperti ketapel, melontarkan planet yang tadinya mengelilinginya menjadi ke luar sistem bintangnya.

Bukan hanya akibat dari gravitasi bintang induknya saja, seperti dikutip dari Wired Science, sebuah planet gas raksasa pada sebuah sistem bintang juga bisa mengganggu keseimbangan gravitasi di sistem tersebut, hingga akhirnya berdampak pada planet-planet lainnya hingga terlontar ke luar dari sistem bintangnya.

Walau begitu, tidak selalu sebuah planet tanpa bintang adalah hasil dari tendangan gravitasi dari sistem bintangnya. Sebab, para astronom juga memperkirakan bahwa beberapa planet ini mungkin terbentuk dengan cara yang mirip dengan bagaimana bintang terbentuk.

Dari situ, Persatuan Astronomi Internasional telah mengusulkan bahwa benda-benda semacam itu dikelompokan sebagai sub-kerdil cokelat. Mereka mirip seperti kerdil cokelat, sebuah benda yang terlalu kecil untuk menjadi bintang tapi terlalu besar untuk disebut planet. Salah satu contoh sub-kerdil cokelat adalah Cha 110913-773444, yang terbentuk langsung dari nebula tanpa perlu bantuan bintang induk.

Nah, itulah planet tanpa bintang. Alam semesta dipenuhi oleh benda-benda yang unik dan menarik untuk dipelajari, kan?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com