Ilustrasi. Kredit: Wikimedia Commons |
Objek super padat tersebut adalah bintang neutron. Jenis bintang yang berukuran tidak lebih besar dari kota Jakarta, tetapi memiliki massa yang lebih besar daripada massa Matahari kita.
Terkadang, bintang neutron bisa terbentuk sepasang, yakni dua bintang biner yang saling mengorbit, atau dikenal sebagai bintang neutron biner. Dan baru-baru ini, sekelompok astronom berhasil mengamati pembentukan sistem semacam itu untuk pertama kalinya pada sebuah supernova yang dikatalogkan sebagai iPTF 14gqr, seperti dilansir Science.
Dalam pengamatannya, alih-alih melihat supernova yang dahsyat, tim astronom dari Institut Teknologi California ini hanya melihat adanya lontaran kecil pada supernova tersebut. Tercatat, supernova iPTF 14gqr hanya melontarkan paling banyak seperlima dari massa Matahari kita, jumlah yang kecil bila dibandingkan supernova pada umumnya.
"Kami melihat keruntuhan inti bintang besar ini, tetapi rupanya hanya ada sangat sedikit massa yang terlontar," kata pemimpin studi ini, Profesor Mansi Kasliwal, dinukil dari EurekAlert. "Ini adalah pertama kalinya kami melihat runtuhnya inti dari bintang masif yang sangat sedikit materi."
Detik-detik sebelum dan sesudah supernova iPTF 14gqr. Kredit: NASA/R. Hurt |
Kebanyakan supernova meledak ketika bintang yang memiliki lebih dari delapan kali massa Matahari telah membakar habis semua hidrogen dan heliumnya, sehingga tidak bisa lagi menahan diri melawan gravitasinya sendiri.
Biasanya, supernova bisa bertahan selama sekitar 17 hingga 20 hari. Tetapi cahaya iPTF 14gqr memudar hanya selama tujuh hari. Penjelasan terbaik untuk supernova yang begitu lemah ini adalah, bintang tersebut telah kehilangan sebagian besar materinya beberapa saat sebelum ia meledak.
Apa penyebabnya? Rupanya, diperkirakan bintang tersebut memiliki pendamping, bisa berupa bintang neutron lain atau lubang hitam. Sesaat sebelum meledak dalam supernova, material bintang tersebut kemungkinan telah dicuri oleh pendampingnya, sehingga saat meledak hanya melontarkan sisanya saja yang berjumlah tidak banyak.
Kemungkinan besar, menurut para astronom dalam jurnal penelitiannya, pendampingnya adalah bintang neutron. Dengan begitu, inilah pertama kalinya kita melihat kelahiran bintang neutron biner.