Ilustrasi Obnas Timau. Kredit: LAPAN |
Hal tersebut diawali dari peletakan batu pertama yang telah dilaksanakan pada 29 November 2018 kemarin, menurut informasi dari LAPAN.
Observatorium Nasional Timau ini dibangun di sebuah kawasan Hutan Lindung Gunung Timau, Amfoang Tengah, Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan ketinggian 1.300 mdpl. Lokasi tersebut dipilih karena jauh dari permukiman penduduk sehingga kebocoran polusi cahaya tidak akan terjadi.
Amfoang sendiri dipilih juga karena alasan cuaca. Di sana merupakan area kering, dengan persentase memiliki malam bercuaca cerah mencapai 70%. Hal itu menjadi faktor yang sangat penting untuk pengamatan dan riset astronomi (cuaca kering harus mendominasi). Langit malam Amfoang juga masih gelap, jauh dari polusi cahaya kota, tidak seperti Jakarta tentunya.
Kredit: LAPAN.go.id |
Dibangun pada kawasan inti seluas 47 hektar dan kawasan penyangga seluas 330 hektar, nantinya akan tersedia area khusus untuk peneliti, area pengamatan publik secara terbatas, serta area untuk wisata edukasi. Jadi, siap-siap nanti kamu bisa berkunjung ke sana ya~
Observatorium ini akan dilengkapi juga dengan teleskop radio, yang terdiri dari tiga teleskop berdiameter 50 cm untuk pengamatan multi panjang gelombang dan resolusi tinggi. Semua teleskop di Observatorium Nasional Timau dirancang dengan sistem robotik termutakhir.
Bila berjalan lancar, pembangunan akan selesai dalam dua tahun dari sekarang. Selamat menanti observatorium kebanggaan baru!