Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

7 Tips untuk Mengamati Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya pekan ini. Untukmu yang ingin melihat peristiwa langit yang satu ini, ada baiknya simak tujuh tips berikut ini biar pengamatan menjadi maksimal~
Geminid dan aurora. Kredit: Bjornar G. Hansen
Info Astronomy - Hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya pekan ini. Untukmu yang ingin melihat peristiwa langit yang satu ini, ada baiknya simak tujuh tips berikut ini biar pengamatan menjadi maksimal~

Pertama, amatilah mulai tengah malam hingga fajar. Karena meteor-meteor akan muncul dengan kenampakan yang tidak begitu terang, langit yang gelap sangat dibutuhkan. Nah, mulai tengah malam sampai fajar adalah waktu ideal karena langit saat itu sudah benar-benar gelap.

Jumlah kemunculan meteor juga cenderung meningkat ketika malam semakin larut, dengan jumlah terbesar Geminid kemungkinan akan terjadi pada satu atau dua jam setelah tengah malam, ketika titik radian hujan meteor ini berada tinggi di atas cakrawala.

Hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya pada 14 Desember 2018, jadi kamu bisa siap-siap ngamat mulai malam tanggal 13 Desember hingga Matahari terbit tanggal 14 Desember.

Kedua, menjauhlah dari kota. Ya, akan terlalu banyak polusi cahaya di area perkotaan. Pengamatan di lokasi yang gelap gulita tanpa cahaya merupakan salah satu syarat bila ingin berhasil mengamati banyak meteor. Kamu bisa berkunjung ke pantai, pedesaan, atau pegunungan. Pokoknya jauh dari gemerlap kota. Ngamat di kota seperti Jakarta? Hemm, menangis saja~

Ketiga, berlatih adaptasi mata. Nah, selain langit gelap, matamu juga harus bisa beradaptasi dengan gelapnya langit tuh. Caranya sederhana saja, cukup amati langit malam selama setidaknya 20-30 menit secara terus-menerus. Nantinya, kamu sudah bisa mengamati dalam gelap secara maksimal.

Keempat, cari lokasi dengan medan pandang luas. Karena meteor-meteor akan muncul dari segala penjuru langit, kamu perlu mengamatinya di lokasi yang medan pandang ke segala arahnya luas, seperti di tengah lapangan terbuka misalnya. Bila hanya mengamati di lokasi yang menghadap satu arah langit, niscaya jumlah meteor yang kamu lihat hanya sedikit.
Infografik Geminid oleh Riza
Kelima, berbaring. Mengamati hujan meteor sangatlah sederhana. Cukup gunakan jaket dan tiduran saja di atas alas tidur atau kursi santai sambil mengamati langit. Hujan meteor memang muncul dari satu titik radian, yang mana Geminid berarti muncul dari rasi bintang Gemini.

Tapi, kamu tidak perlu kok mencari rasi bintang Gemini dulu. Meteor-meteor bisa muncul dari utara, selatan, timur, barat, pokoknya seluruh penjuru langit. Hanya saja, mereka semua akan tampak muncul dari rasi bintang Gemini.

Keenam, tidak butuh teleskop. Tidak perlu khawatir kalau kamu tidak punya teleskop, karena pengamatan hujan meteor memang tidak butuh teleskop~

Teleskop memiliki medan pandang yang sempit, sekitar 1 sampai 3 derajat saja, sehingga sangat tidak cocok untuk melihat hujan meteor yang perlu medan pandang luas. Lagi pula, pergerakan meteor sangat cepat, pengguaan teleskop akan sangat menyulitkan.

Ketujuh, ajak teman untuk ngamat bareng. Jangan sendirian, apa lagi di tengah malam yang gelap. Selain tidak ada teman ngobrol, kamu juga akan terlihat kurang kerjaan oleh para tetangga karena tengah malam malah sendirian di atas atap rumah.

Bila tidak ada teman yang bisa diajak, bolehlah ajak peliharaan seperti kucing misalnya.

Nah, itulah tujuh tips untuk mengamati hujan meteor Geminid. Semoga pengamatanmu tahun ini berhasil ya!

Simak informasi lengkap mengenai Geminid di tautan ini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com