Info Astronomy - Katanya, di pusat setiap galaksi itu ada sebuah lubang hitam supermasif. Tapi, mengapa seluruh galaksi tidak terhisap olehnya? Apakah lubang hitam supermasif itu "hanya sekadar teori"? Apakah kita telah dibohongi elite global?
Pertama, lubang hitam supermasif bukanlah sebuah vacuum cleaner yang menghisap segalanya di alam semesta. Kedua, ya, lubang hitam supermasif adalah teori. Tapi tahukah kamu apa itu teori?
Menurut KBBI daring edisi terbaru, teori adalah "pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi." Dengan kata lain, bila sesuatu sudah dianggap sebagai teori, maka sesuatu itu memang benar adanya dan bisa dibuktikan secara ilmiah, bukan omong kosong lagi, bukan propaganda elite global.
Lubang hitam supermasif di pusat tiap galaksi, termasuk galaksi kita, telah ditemukan keberadaannya dan bisa dibuktikan. Memang, para astronom tidak bisa melihatnya secara langsung, tetapi bisa dideteksi melalui sinar-X yang dipancarkannya serta gerak orbit bintang-bintang di pusat galaksi yang berlaku aneh (yang disebabkan oleh gravitasi lubang hitam supermasif tersebut).
Dari gerak orbit aneh bintang-bintang itulah para astronom juga bisa menghitung seberapa besar massa lubang hitam supermasif di pusat galaksi kita.
Kembali lagi ke pembahasan, mengapa lubang hitam supermasif itu tidak menghisap seluruh galaksi? Dalam hal ini, lubang hitam sebenarnya tidak sebegitu anehnya daripada yang dibayangkan oleh orang-orang, mungkin termasuk kamu.
Lubang hitam bukanlah lubang dalam artian sesungguhnya. Lubang hitam merupakan objek dengan massa yang luar biasa besar, tapi dimampatkan dalam ruang yang kecil. Kecilnya lubang hitam inilah yang membuat ia begitu padat. Massa yang besar ditambah kepadatan yang tinggi telah membuat lubang hitam memiliki tarikan gravitasi yang kuat.
Saking kuatnya, kecepatan lepas untuk menghindari tarikan gravitasi lubang hitam diketahui mencapai kecepatan cahaya. Dengan begitulah bahkan cahaya tidak bisa lolos dari lubang hitam, menjadikan ia disebut sebagai "hitam".
Walaupun lubang hitam begitu ekstrem, ia tidak serakah dengan menghisap apapun di alam semesta. Lubang hitam memiliki cakrawala peristiwa, titik gravitasi di sekitar lubang hitam di mana apapun yang melewatinya tidak bisa kabur dari tarikan gravitasinya. Tapi, bila kita berada jauh dari cakrawala peristiwa itu, kita sebenarnya sangat aman.
Bila berada pada jarak yang sangat jauh dari lubang hitam, monster kosmis yang satu ini sebenarnya sama saja seperti objek alam semesta lainnya, hanya massanya saja yang lebih besar. Lubang hitam juga tidak memiliki kekuatan magis untuk menghisap benda. Gravitasnya bekerja kurang lebih sama seperti gravitasi objek lain.
Bahkan jika Matahari tiba-tiba digantikan oleh lubang hitam dengan massa yang sama dengan massa Matahari saat ini, tidak akan terjadi apapun pada Bumi dan seluruh tata surya. Hanya mungkin suasana menjadi gelap karena Mataharinya padam. Tetapi, Bumi dan seluruh anggota tata surya kita lainnya akan mengorbit persis sama seperti tidak terjadi apa-apa.
Bumi dan seluruh tata surya tidak akan tersedot ke dalam Matahari yang sudah menjadi lubang hitam, kecuali berada terlalu dekat dengannya, atau lubang hitam tersebut memiliki massa yang lebih besar daripada massa Matahari.
Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti, bekerja dengan cara yang sama. Lubang hitam supermasif tersebut memiliki massa sekitar 4 juta kali massa Matahari, tetapi termampatkan ke dalam ruang yang hanya berdiameter sekitar 25 juta kilometer, kurang dari setengah ukuran orbit Merkurius-Matahari.
Setiap bintang yang mendekati Sagitarius A* akan tercabik-cabik dan terhisap. TAPI — setiap bintang yang berada pada jarak yang jauh dari Sagitarius A* hanya akan mengorbit sangat cepat di sekitar objek besar ini, tidak akan terhisap alias aman-aman saja.
Nah, bila bintang-bintang di sekitar pusat galaksi saja tidak terhisap Sagitarius A*, apa lagi Bumi dan tata surya kita yang berada pada jarak 26.000 tahun cahaya jauhnya. Dari sudut pandang kita di planet yang penuh dengan ingar bingar ini, Sagitarius A* hampir tidak lebih dari setitik objek dengan massa besar saja.
4 juta massa Matahari memang sangat banyak, tetapi secara keseluruhan tonjolan pusat galaksi kita memiliki massa sekitar 20 kali miliar massa Matahari. Lubang hitam supermasif Bimasakti sendiri dengan begitu hanya menyumbang 1/5.000 massa dan 1/5.000 tarikan gravitasi dari pusat galaksi kita. Tidak ada apa-apanya.
Mengapa Lubang Hitam Tidak Melahap Seluruh Galaksi?
Katanya, di pusat setiap galaksi itu ada sebuah lubang hitam supermasif. Tapi, mengapa seluruh galaksi tidak terhisap olehnya? Apakah lubang hitam supermasif itu "hanya sekadar teori"? Apakah kita telah dibohongi elite global?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com