Gerhana Matahari tersebut akan termasuk dalam jenis gerhana Matahari parsial, yakni di mana hanya sebagian wajah Matahari saja yang akan digerhanai oleh Bulan karena posisi Matahari-Bulan-Bumi tidak benar-benar segaris lurus.
Sayangnya, Indonesia tidak kebagian untuk mengamati gerhana ini. Gerhanya hanya akan terlihat dari Asia Timur, dengan wilayah daratan yang kebagian adalah Tiongkok, Korea, Jepang, dan Rusia. Sementara area lautan yang kebagian adalah Samudra Pasifik Utara dan Aleut (Alaska).
Gerhana Matahari parsial 6 Januari 2019 dimulai saat Matahari terbit di Asia, kemudian bergerak cepat ke timur selama kira-kira 4 1/4 jam, hingga akhirnya berakhir saat Matahari terbenam di Kepulauan Aleut yang membentang dari Alaska.
Indonesia memang sedang siang hari saat gerhana ini terjadi, tapi wilayah negara kita tidak sedikit pun masuk ke dalam bayangan Bulan. Perhatikan infografik berikut:
Gerhana Matahari parsial ini akan terjadi mulai pukul 07:30 WIB, saat Matahari baru saja terbit di langit Tiongkok dan Semenanjung Korea. Gerhana kemudian terlihat di Jepang mulai pukul 08:00 WIB, hingga berakhir pukul 09:30 WIB di Alaska, AS.
Untukmu yang kebetulan berada di wilayah-wilayah yang dilalui jalur gerhana Matahari parsial 6 Januari 2019 dan berniat untuk mengamatinya, pastikan matamu aman dengan menyiapkan kacamata berfilter Matahari ya!
Tak mengapa Indonesia tidak kebagian gerhana Matahari parsial 6 Januari 2019 nanti, sebab kita akan kebagian gerhana Matahari cincin yang lebih menarik pada 26 Desember 2019. Ya, masih lama, sih, tapi waktu sekarang cepat berlalu~
Baca lebih lengkap gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 di sini.
Foto: CSA, NASA