Info Astronomy - Berkat data yang dikumpulkan oleh wahana antariksa Gaia, para astronom menemukan bahwa gugus bintang Hyades mulai terpecah, beberapa bintangnya saling menjauh akibat pengaruh tarikan gravitasi pusat Bimasakti.
Penemuan ini pun lantas menegaskan teori yang ada mengenai bagaimana cara bintang bergerak di dalam galaksi, dan dapat membantu kita memahami evolusi bintang yang berjarak relatif dekat dari Bumi.
Oh iya, pernahkah kamu mengamati Hyades? Gugus bintang terdekat dari planet kita ini paling baik diamati sejak akhir tahun hingga awal tahun. Meskipun ada gugus bintang Pleiades yang lebih terkenal, gugus bintang Hyades juga berada di rasi bintang Taurus. Matahari lewat di dekat gugus bintang ini setiap bulan April.
Namun, seperti band favoritmu, gugus bintang pada akhirnya akan bubar. Gugus bintang terbentuk ketika awan gas dan debu runtuh, membentuk beberapa bintang identik yang pada awalnya terikat bersama-sama oleh gravitasi.
Tapi, seiring berjalannya waktu, adanya pengaruh eksternal, terutama gravitasi dari pusat galaksi, dapat memisahkan bintang-bintang pada sebuah gugus bintang. Para astronom sendiri telah sering melihat proses ini berlangsung pada gugus bintang besar, tetapi bukti hal yang sama terjadi pada gugus bintang yang kecil masih sulit dipahami.
Untungnya, saat ini sudah ada wahana antariksa Gaia, sebuah satelit milik Agensi Antariksa Eropa (ESA) yang bisa mengukur gerakan bintang di galaksi secara presisi. Gaia memungkinkan kita untuk memetakan pergerakan sebuah bintang, hingga dapat mengungkapkan asal-usul untuk bintang-bintang yang sekarang terpisah jauh dari saudaranya.
Dr. Siegfried Röser dari Universitas Heidelberg menggunakan data ini untuk mempelajari Hyades. Dari hasil studinya, Röser mengungkapkan bahwa bintang-bintang "ekor" di gugus bintang Hyades sedang bergerak menjauh, atau lebih tepatnya tertinggal.
Seperti kebanyakan bintang, Hyades juga mengorbit pusat galaksi Bimasakti. Dari proses mengorbit galaksi itulah yang membuat bintang-bintang "ekor"-nya tertinggal di belakang, bergerak ke arah yang berbeda.
Gugus bintang Hyades terletak 150 tahun cahaya, dan gugus bintang ini diperkirakan terbentuk sekitar 625 juta tahun yang lalu. Dalam pandangan dengan mata telanjang, kita mungkin hanya melihat beberapa bintang terang di Hyades. Tapi dengan teleskop, teramati sedikitnya 724 bintang di gugus bintang tersebut, dengan massa total lebih dari 400 kali lipat dari massa Matahari.
Nah, studi Röser melaporkan bahwa lebih dari 500 bintang yang menyusun "ekor" Hyades kini memutuskan untuk berpisah. Entah ada masalah internal apa di sana, yang jelas sebaiknya kita tidak perlu ikut campur.
Berpisahnya 500 bintang di Hyades itu belum diketahui secara jelas apa penyebabnya. Namun, yang diketahui sejauh ini adalah, meskipun bintang-bintang ini semuanya terbentuk pada waktu yang sama, tapi ukurannya yang berbeda menunjukkan bahwa mereka telah berkembang melalui siklus kehidupan bintang dengan laju yang sangat berbeda.
Banyak dari bintang-bintang "ekor" Hyades merupakan bintang kerdil putih, yang kadang-kadang dikenal sebagai bintang mati.
Seiring berjalannya waktu, akan lebih banyak lagi bintang-bintang di Hyades yang akan meninggalkan gugusan, berkeliaran sendirian melalui galaksi, sampai gugusan bintang tersebut bubar sepenuhnya.
Jurnal ilmiah studi ini bisa kamu baca di Astronomy and Astrophysics.
Gugus Bintang Hyades Mulai Terpecah
Berkat data yang dikumpulkan oleh wahana antariksa Gaia, para astronom menemukan bahwa gugus bintang Hyades mulai terpecah, beberapa bintangnya saling menjauh akibat pengaruh tarikan gravitasi pusat Bimasakti.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com