Info Astronomy - Tiap enam bulan sekali, astronot-astronot dari AS, Rusia, dan negara-negara yang bekerja sama membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional bergantian pulang-pergi ke orbit rendah Bumi. Apa yang mereka kerjakan? Riset.
Mulai dari Amerika Serikat hingga Tiongkok, dari Jepang hingga India, semua berlomba-lomba melaksanakan misi luar angkasa. AS siap-siap ke Mars. Tiongkok dan India sedang menjelajah Bulan dengan robotnya. Jepang sedang senang-senangnya mengambil sampel di asteroid. Tapi, apa tujuan mereka? Sekali lagi, riset.
Sebenarnya, apa sih pentingnya riset luar angkasa? Adakah manfaat mempelajari luar angkasa? Mengapa lembaga antariksa seperti NASA begitu serius mengerjakan misi-misi luar angkasanya?
Proyek-proyek luar angkasa bernilai triliunan, tapi tujuannya hanya sekadar untuk membuat manusia tahu mengenai luar angkasa. Bukankah itu buang-buang uang?
Hemm, tampaknya, pemikiran sempit seperti itu hanya ada di orang-orang kita, negara dunia ketiga. Kita cenderung berpikir untuk apa buang-buang uang untuk sekadar riset bila tidak ada untungnya, tidak ada manfaat praktis yang bisa dirasakan masyarakat.
Padahal seharusnya, dengan giatnya negara-negara seperti AS, Tiongkok, Jepang, atau bahkan India menjelajah Bulan atau Mars bisa membuat kita membuka mata, berpikir untuk apa mereka segigih itu, jangan-jangan memang sangat bermanfaat?
Eksplorasi luar angkasa memang tidak selalu memiliki manfaat praktis bagi kehidupan kita. Tetapi, eksplorasi luar angkasa, walaupun melibatkan investasi ekonomi besar dan risiko besar, dapat bermanfaat bagi kita, sebagai individu dan sebagai spesies, dengan cara yang tak terduga.
Mari saya jelaskan 5 manfaat di antaranya saja.
Pertama, bisa melindungi kita dari asteroid
Kamu pikir, kamu aman di Bumi? Oh, tentu tidak. Ancaman asteroid membayang-bayangi Bumi. Bukan bermaksud untuk mentakut-takuti, tetapi di luar angkasa sana ada begitu banyak batuan antariksa yang sewaktu-waktu dapat menuju Bumi dan menabrak planet kita.
Maka dari itulah ada sebuah program riset luar angkasa yang serius dan didanai besar-besaran hanya untuk memantau asteroid besar yang berpotensi menghancurkan planet kita. Untungnya, berkat riset yang berkelanjutan, kita kini sudah memiliki instrumen yang memungkinkan kita untuk memprediksi dan mempelajari pergerakan asteroid. Kamu sekarang lebih aman di Bumi.
Kedua, melindungi kesehatan kita
Tunggu... kesehatan? Apa hubungannya?
Sudah tahu belum kalau mulai dari teknologi lengan robotik yang dapat bekerja secara langsung menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (FMRI) hingga metode pemberian obat anti-kanker yang ditujukan langsung pada sel yang rusak merupakan bagian dari riset luar angkasa?
Saat ini, salah satu sektor di bidang kedokteran yang paling menjanjikan adalah penelitian osteoporosis, suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya massa tulang, yang berarti bahwa tulang menjadi rapuh dan lebih cenderung mudah patah.
Osteoporosis tidak hanya menimpa lansia (terutama wanita), tetapi juga mempengaruhi astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Setelah satu bulan merasakan gravitasi yang lemah di ISS, seorang astronot akan kehilangan sekitar 1,5 persen dari massa tulangnya, persentase yang sama seperti yang hilang pada lansia selama satu tahun.
Nah, riset pun bisa dilakukan terhadap para astronot saja, membuat ada begitu banyak peluang untuk mencoba obat-obatan anti-osteoporosis dan perawatannya cukup dengan dilakukan di luar angkasa selama sebulan. Riset membuahkan hasil = kita bisa lebih sehat.
Ketiga, mengawali penemuan-penemuan hebat
Tahukah kamu bahwa setidaknya ada begitu banyak penemuan hebat yang awalnya merupakan riset luar angkasa? Mulai dari penyedot debu portabel sampai kamera di ponsel yang sekarang kamu gunakan, semuanya berawal dari riset luar angkasa, lho.
Penyedot debu portabel awalnya dikembangkan oleh NASA bersama perusahaan swasta Black & Decker yang bertujuan menciptakan penyedot debu Bulan bagi para astronot Apollo di tahun 1969. Penyedot debu portabel pertama di dunia tersebut dikenal sebagai Dustbuster.
Sementara itu, kamera pada ponsel awalnya dikembangkan oleh Laboratorium Jet Propulsi NASA yang bertujuan menciptakan kamera yang cukup kecil untuk muat pada wahana antariksa. Saat ini, 1 per 3 dari kamera ponsel di seluruh dunia menggunakan teknologi serupa, mungkin salah satunya adalah ponselmu.
Masih belum puas? Kamu bisa lihat di sini penemuan-penemuan hebat apa saja yang awalnya dari riset luar angkasa.
Keempat, memehuni kebutuhan bahan baku
Sejauh ini, ada begitu banyak pembicaraan pada kalangan perusahaan antariksa swasta, seperti SpaceX maupun Blue Origin, yang berniat mengekstraksi bahan baku dari asteroid, mengubah material mentah dari luar angkasa menjadi uang (red: menjualnya di Bumi sebagai bahan baku).
Tidak perlu jauh-jauh mengejar asteroid, di Bulan misalnya, kaya akan helium-3, isotop yang sangat langka di Bumi yang bisa digunakan untuk penelitian fusi nuklir. Di Bulan, kita juga dapat menemukan europium dan tantalum, elemen yang selalu dibutuhkan di bidang elektronik dan dalam konstruksi panel surya. Mungkin ini alasan negara-negara maju getol meneliti Bulan.
Kelima, kita memang perlu menjelajah luar angkasa
Sudah cukup banyak kerusakan yang terjadi pada planet ini. Segera, jika kita ingin ras manusia bertahan hidup, kita perlu menjelajah planet lain, ke Mars atau Venus misalnya.
Menurut laporan Program PBB untuk Lingkungan tahun 2012, Bumi dapat menopang populasi paling banyak delapan hingga 16 miliar manusia. Mempertimbangkan bahwa kita telah melampaui angka 7 miliar populasi manusia, itu artinya tak lama lagi kita sudah harus mencari planet baru untuk membangun keturunan kita sendiri.
Manusia adalah penjelajah.
Eksplorasi luar angkasa telah memberi kita wawasan besar tentang perkembangan perubahan iklim. Ini memungkinkan kita untuk bertindak lebih jauh atas perubahan yang akan terjadi pada kualitas udara, perubahan iklim, energi alternatif yang semuanya terjadi pada Bumi kita.
Sayangnya, masih banyak dari kita yang berpikiran kalau riset dan eksplorasi luar angkasa hanyalah membuang-buang uang, pantas saja tertinggal dari negara-negara maju yang sudah bolak-balik ISS-Bumi, mendarat di Bulan, hingga yang sedang mempersiapkan misi pendaratan manusia di Mars.
Apa Pentingnya Mengeksplorasi Luar Angkasa?
Sebenarnya, apa sih pentingnya riset luar angkasa? Adakah manfaat mempelajari luar angkasa? Mengapa lembaga antariksa seperti NASA begitu serius mengerjakan misi-misi luar angkasanya?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com