Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Oposisi Jupiter 2019: Saat Terbaik Mengamati Sang Planet Raksasa

Pada 10 Juni 2019 ini, Bumi kita akan berada di antara Matahari dan planet Jupiter. Pergerakan orbit Bumi yang lebih cepat dalam mengelilingi Matahari membuat Jupiter selalu berada di titik yang berseberangan dari Matahari di langit Bumi setidaknya sekali dalam setahun.
Info Astronomy - Pada 10 Juni 2019 ini, Bumi kita akan berada di antara Matahari dan planet Jupiter. Pergerakan orbit Bumi yang lebih cepat dalam mengelilingi Matahari membuat Jupiter selalu berada di titik yang berseberangan dari Matahari di langit Bumi setidaknya sekali dalam setahun.

Nah, fenomena itulah yang dikenal sebagai "Oposisi Jupiter". Fenomena oposisi merupakan saat terbaik untuk melihat sebuah planet karena ia akan muncul sepanjang malam, terbit saat Matahari terbenam dan terbenam saat Matahari terbit.

Pada titik oposisi, sebuah planet juga akan berada di jarak terdekat dengan Bumi sehingga cahayanya akan muncul pada magnitudo visual yang paling terang. Tak hanya itu, diameter sudut planet -- diameter ukuran yang teramati dari Bumi -- juga akan mencapai yang terbesar.

Di momen oposisi ini, menurut EarthSky.org, planet Jupiter akan berada di dekat rasi bintang Skorpius, sehingga akan muncul di dekat bintang Antares. Tapi, jangan takut tertukar antara Jupiter dengan Antares, karena keduanya akan muncul dengan warna yang berbeda. Jupiter muncul dengan cahaya kekuningan, sementara Antares lebih merah.

Bagaimana cara mengamati Jupiter? Cobalah pengamatan sekitar sejam setelah Matahari terbenam. Arahkan pandangan ke arah timur dan kamu bisa menemukan Jupiter yang muncul bagai bintang kuning terang yang tidak berkelap-kelip di sana.
Kredit foto: Martin Marthadinata
Menariknya, ketika berada di oposisi, posisi Jupiter akan berada di dekat bentangan galaksi Bimasakti. Persis seperti pada gambar di atas yang mana Jupiter muncul sebagai bintang terang di atas bentangan Bimasakti.

Jadi, bila kamu mencoba memotret Jupiter saat oposisi dengan teknik long-exposure, maka kamu juga bisa mendapatkan gambar bentangan galaksi Bimasakti yang menakjubkan. Sambil menyelam minum air, kan~

Peristiwa oposisi Jupiter sendiri terjadi sekali setiap 13 bulan, waktu yang dibutuhkan bagi Bumi untuk mengelilingi Matahari relatif terhadap Jupiter. Dengan begitu, tanggal terjadinya oposisi Jupiter akan maju sebulan setiap tahunnya.

Dilansir In-the-sky.org, pada 10 Juni 2019 ini, planet Jupiter akan berada pada jarak 4,28 AU dari Bumi, dengan 1 AU setara sekitar 150 juta kilometer. Di langit Bumi, Jupiter akan bersinar dengan magnitudo visual -2,6, cukup terang untuk bisa diamati di langit perkotaan yang penuh polusi cahaya.
Walau begitu, kamu masih perlu mengamati Jupiter dengan teleskop jika ingin lebih jelas, lengkap dengan empat satelit alami terbesarnya (Ganimede, Kalisto, Io, dan Europa). Sebab, diameter sudut Jupiter hanya akan mencapai sekitar 45 detik busur, hanya seperti bintang terang saja saat diamati dengan mata telanjang.

Oh iya, walaupun Bumi akan berada di antara Matahari dan Jupiter di momen oposisi ini, tidak akan ada dampak negatif yang timbul. Gravitasi Bumi juga akan baik-baik saja, tidak melemah maupun menguat. Jarak Bumi ke Jupiter yang sangat jauh juga tidak akan berdampak apapun bagi kehidupan di Bumi.

Nah, sudah siap untuk melihat Jupiter di titik oposisinya?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com