Memang akan lebih mudah kalau mengatakan bahwa Bumi ini diam. Padahal sebenarnya, Bumi kita hanyalah salah satu planet di tata surya yang juga mengalami rotasi seperti planet lainnya. Ya, saat diamati dai Bumi, seluruh planet berputar pada porosnya, yang mana sudah pasti Bumi juga melakukannya.
Menurut EarthSky.org, penyebab yang mendasari kita tidak merasakan rotasi Bumi adalah karena gerakan rotasi Bumi berjalan konstan, yang artinya tidak pernah berubah melambat atau lebih cepat. Kita sendiri sudah merasakan kecepatan yang konstan ini sejak kita lahir dari rahim ibu. Sehingga sampai kita besar, sampai kamu bisa membaca artikel ini, kecepatan rotasi Bumi yang terjadi ya secepat itu saja.
Kamu, orangtuamu, teman sekampusmu, kucing peliharaanmu, serta segala hal di Bumi termasuk lautan dan atmosfer, sudah berputar bersama dengan gerakan rotasi Bumi pada kecepatan konstan yang sama sejak awal.
Coba bayangkan kamu sekarang sedang naik bis atau terbang naik pesawat. Selama kecepatan dari bis atau pesawat tersebut konstan, tidak lebih cepat atau lebih lambat, kamu akan merasa bahwa kamu seperti sedang tidak bergerak.
Bahkan saat kamu di dalam pesawat terbang komersial, ketika pramugari datang dan menuangkan kopi ke cangkirmu, kopi tersebut tidak serta-merta terbang atau tumpah ke bagian belakang pesawat. Kenapa begitu? Itu karena kopi, cangkir, pramugari, kamu, dan semua yang ada di dalam pesawat tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama dengan pesawat.
Sekarang, coba bayangkan lagi, apa yang akan terjadi jika pesawat tidak bergerak dengan kecepatan konstan, melainkan kadang lebih cepat dan kadang lebih lambat? Yap, saat pramugari menuangkan kopi ke cangkir kamu... eh, tumpah mbak!
Adalah filsuf asal Yunani kuno, Aristarchus, yang pertama kali mengusulkan model heliosentris (berpusat pada Matahari). Namun, pada masanya, usulan Aristarchus tidak dipercayai karena masih banyak yang mendukung gagasan geosentris (berpusat pada Bumi).
Baru pada abad ke-16, model heliosentris dari Nicolaus Copernicus mulai dibahas dan dipahami. Meskipun bukan tanpa kesalahan, model Copernicus memiliki begitu banyak bukti yang menguatkan bahwa faktanya memang Bumi berputar pada porosnya, serta juga bergerak dalam orbit mengelilingi Matahari.
Intinya adalah, kita tidak merasakan rotasi Bumi karena sejak awal kita lahir kecepatan rotasi Bumi inilah yang kita rasakan. Kita ikut bergerak bersama kecepatan rotasi Bumi yang konstan. Kita baru bisa merasakan efek rotasi Bumi apabila kecepatannya melambat atau bertambah cepat.
Sumber:
- Gross, R. S. (2007). Earth rotation variations-long period. Treatise on geophysics, 3, 239-294.
- Lai, Y. H., Suh, M. G., Lu, Y. K., Shen, B., Yang, Q. F., Wang, H., ... & Vahala, K. (2020). Earth rotation measured by a chip-scale ring laser gyroscope. Nature Photonics, 14(6), 345-349.
- Peltier, W. R. (2007). History of Earth rotation. Evolution of the Earth, 9, 243-293.