Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Kalau Big Bang Bukan Ledakan, Lalu Apa Dong?

Menurut sejarahnya, teori big bang pertama kali diusulkan oleh ilmuwan bernama Georges Lemaître pada tahun 1927. Kala itu, Lemaître tidak menyebut gagasan yang dicetuskannya sebagai "big bang", sampai istilah tersebut muncul pada tahun 1950-an.
Info Astronomy - Menurut sejarahnya, teori big bang pertama kali diusulkan oleh ilmuwan bernama Georges Lemaître pada tahun 1927. Kala itu, Lemaître tidak menyebut gagasan yang dicetuskannya sebagai "big bang", sampai istilah tersebut muncul pada tahun 1950-an.

Big bang kini dianggap sebagai penjelasan paling masuk akal mengenai permulaan alam semesta kita. Sayangnya, big bang terlalu sering digambarkan sebagai sebuah ledakan besar nan epik mirip dengan supernova. Apakah alam semesta kita benar-benar terbentuk dalam ledakan? Atau hal ini adalah sebuah kekeliruan?

"Big bang" sama sekali bukan "bang", setidaknya tidak dalam definisi umum. Lemaître sama sekali tidak menyebutkan kata "ledakan" dalam pemikirannya mengenai teori ini. Alam semesta tidak bermula dari ledakan bintang atau galaksi bagaikan konfeti.

Teori big bang yang dikemukakan Lemaître berasal dari teori relativitas umum Albert Einstein, yang mengatakan bahwa alam semesta mengembang dari kumpulan energi yang sangat kecil yang disebut sebagai singularitas, hingga menjadi alam semesta sebesar sekarang. Tidak ada ledakan, yang benar adalah ekspansi besar.

Baca Juga: Mengapa Alam Semesta Mengembang?

Lalu, kenapa teori ini diberi nama yang menyesatkan sehingga orang-orang menganggapnya terjadi ledakan? Sepertinya sih, untuk mengejeknya.

Adalah Sir Fred Hoyle, seorang ilmuwan yang cukup sinis menyebut teori "mengembangnya alam semesta dari suatu kumpulan energi yang sangat kecil" itu sebagai big bang. Sir Hoyle menjuluki teori tersebut sebagai big bang dengan maksud mengejek. Sebab Sir Hoyle percaya, bertentangan dengan teori big bang, bahwa alam semesta itu tidak memiliki permulaan, melainkan komponen di dalamnya sudah ada sebagaimana mestinya seperti sekarang ini sejak dulu.

Teori Sir Hoyle tersebut bernama teori steady state, yang menurun popularitasnya sehubungan dengan kemunculan teori big bang yang lantas lebih diterima secara luas.

Baca Juga: Bagaimana Kita Tahu Kalau Big Bang Terjadi?

Sekarang pertanyaannya adalah, jika alam semesta tidak meledak untuk menjadi ada, dari mana semua itu berasal? Menurut teori big bang, alam semesta — mencakup semua seperti ruang, waktu, energi, dll — bermula dari entitas bervolume nol yang sangat panas dengan kepadatan tak terbatas yang disebut singularitas. Dalam fisika, kepadatan dikuantifikasi dengan membagi massa berdasarkan volume, artinya persamaan untuk menentukan densitas singularitas dibagi dengan nol.

Bingung? Sama. Mungkin ini bisa membuat kamu lebih bingung: Karena ruang dan waktu ada di dalam singularitas tadi, singularitas itu sendiri saat ini tidak ada dalam ruang atau waktu.

Secara garis besar, itu artinya tidak ada titik tertentu di alam semesta yang merupakan titik awal semuanya bermula. Alam semesta seperti yang kita kenal (atau yang nyaris kita kenal) adalah hasil dari singularitas yang mengembang dan mendingin.

Karena singularitas itu sendiri tidak berada di ruang atau waktu, tidak ada pusat alam semesta; semuanya saling mengembang dari yang satu dengan yang lainnya dengan kecepatan yang sama. Adapun asal usul singularitas, atau bahkan apa yang ada sebelumnya, para ilmuwan sama bingungnya dengan kita saat ini.

Mau belajar tentang big bang lebih dalam lagi? Ikutan kelas online-nya di BelajarAstro yuk! Klik gambar di bawah ini deh:
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com