Info Astronomy - Sejak Oktober 2019, bintang paling terang kedua di rasi bintang Orion, Betelgeuse, terdeteksi meredup. Apa kira-kira penyebabnya? Atau ini tanda sang bintang akan meledak dalam supernova?
Betelgeuse merupakan jenis bntang super raksasa merah yang juga salah satu bintang terbesar yang pernah diketahui. Bayangkan saja, kalau Betelgeuse menggantikan Matahari di pusat tata surya, diameternya akan membentang sejauh orbit Jupiter!
Beberapa tahun belakangan ini, sang bintang juga terkenal dengan fakta bahwa suatu hari nanti ia akan meledak dan muncul di langit kita sebagai supernova, menjadi terlihat di siang dan malam selama berbulan-bulan.
Dan sejak sekitar bulan Oktober, kalau kamu perhatikan juga, bintang yang biasanya tampak cerah ini tampak lebih redup daripada biasanya. Apa yang terjadi? Mungkinkah itu pertanda bahwa Betelgeuse akan meledak sebagai supernova? Menurut EarthSky.org, para astronom mengatakan mungkin tidak demikian.
Mari kita pertimbangkan fakta-fakta lainnya.
Betelgeuse merupakan bintang variabel, yakni jenis bintang yang memiliki kecerahan yang naik dan turun secara reguler karena dirinya berdenyut (iya, berdenyut seperti jantung). Hal inilah mengapa para astronom bisa menyadari adanya siklus untuk peningkatan dan penurunan kecerahan Betelgeuse. Bisa dikatakan, saat ini merupakan titik minimum kecerahan Betelgeuse, sehingga sang bintang terlihat redup.
Walau begitu, para astronom mencatat hal yang menarik, meredupnya cahaya bintang Betelgeuse yang sekarang ini terjadi rupanya lebih redup daripada peredupannya di masa lalu. Dan itulah yang menyebabkan munculnya beberapa spekulasi bahwa Betelgeuse mungkin akan meledak dalam supernova.
Namun, tidak semua astronom setuju dengan spekulasi tersebut. Beberapa astronom lainnya mengatakan Betelgeuse tidak mungkin akan meledak kapan pun dalam 100.000 tahun ke depan, dan mungkin sampai satu juta tahun dari sekarang.
Para astronom juga memperkirakan penyebab meredupnya kecerahan Betelgeuse ini karena adanya semacam letusan gas atau debu di lingkungan sekitar sang bintang, atau memang ada perubahan kecerahan permukaan bintang secara alamiah.
Apa yang akan terjadi jika Betelgeuse meledak? Dari Bumi, Betelgeuse relatif jauh, yakni sekitar 430 tahun cahaya jaraknya, dengan 1 tahun cahaya setara 9,4 triliun kilometer. Dengan kata lain, Betelgeuse tidak termasuk di antara bintang tetangga terdekat dari tata surya.
Ia tampak terang dari Bumi karena secara intrinsik memang sangat terang. Kecemerlangan seperti itulah yang membuat Betelgeuse membakar bahan bakarnya dengan cepat untuk menopang gravitasi tubuhnya sendiri yang sangat besar. Dengan begitu, Betelgeuse sekarang memang sedang mendekati akhir masa hidupnya.
Suatu hari nanti (secara astronomis), Betelgeuse akan kehabisan bahan bakar, runtuh karena tekanan keluar dari energi fusi tidak mampu lagi menopang tarikan ke dalam oleh gravitasinya sendiri, dan kemudian meledak dalam supernova yang spektakuler.
Ketika ini terjadi, Betelgeuse akan muncul sangat cerah selama beberapa pekan atau bulan di langit Bumi, mungkin akan seterang Bulan purnama dan terlihat di siang hari bolong. Kapan itu akan terjadi? Mungkin tidak dalam masa kehidupan kita. Tapi yang jelas, dengan jaraknya yang jauh, Bumi kita akan aman dari ledakan supernova Betelgeuse.
Mungkin alasan utama kenapa Betelgeuse meredup adalah karena kita mulai jarang mengamatinya. Jangan lupa amati lagi dia malam ini, biar lebih semangat lagi bersinarnya!
Penulis: Ainun Mirza.
Editor: Riza
Kirim juga artikelmu dan dapatkan honorarium, klik di sini.
Betelgeuse Meredup, Tanda Akan Meledak?
Sejak Oktober 2019, bintang paling terang kedua di rasi bintang Orion, Betelgeuse, terdeteksi meredup. Apa kira-kira penyebabnya? Atau ini tanda sang bintang akan meledak dalam supernova?
Kontributor InfoAstronomy.org