Perlu diketahui dulu nih, supernova tidak terjadi pada semua bintang di alam semesta. Menurut ScienceBlogs, bintang-bintang yang memiliki massa 8 kali massa Matahari lah yang bisa mengakhiri hidupnya dalam ledakan supernova. Dengan kata lain, bintang-bintang bermassa rendah seperti Matahari tidak akan meledak.
Matahari kita akan mati dengan proses yang berbeda. Sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, ia akan mengembang menjadi bintang raksasa merah. Lalu ketika kehabisan bahan bakar untuk berfusi nuklir, Matahari akan melontarkan lapisan terluarnya ke segala arah, membentuk nebula planeter dan meninggalkan intinya sebagai kerdil putih.
Sekarang, mari kita mulai bahas bintang-bintang yang lebih besar dari Matahari itu. Sebenarnya, ada beberapa jenis supernova di alam semesta, yang juga memiliki mekanisme dan durasi yang berbeda. Namun, dalam artikel ini kita akan fokus membahas supernova yang terjadi karena runtuhnya inti bintang, jenis paling umum di alam semesta.
Baca Juga: Mengapa Bintang Bisa Meledak?
Dikutip dari UniverseToday, bintang-bintang dengan massa antara 8 hingga 50 kali massa Matahari akan menghabiskan bahan bakar hidrogen dalam inti mereka dengan cepat, yakni hanya dalam beberapa juta tahun (iya, ini waktu yang singkat jika dibandingkan dengan bintang bermassa Matahari yang butuh 10 miliar tahunan).
Bintang-bintang masif tersebut mengubah atom hidrogen menjadi helium melalui proses fusi di intinya, yang pada gilirannya melepaskan sejumlah besar energi yang menciptakan dorongan keluar untuk melawan tarikan ke dalam dari gravitasinya sendiri.
Begitu bintang masif itu kehabisan hidrogen di intinya, proses fusi akan beralih ke helium. Ketika helium habis, akan beralih ke karbon, lalu neon, lalu seluruh unsur dalam tabel unsur periodik hingga akhirnya menyisakan unsur besi di inti bintangnya. Nah, di sinilah masalah terjadi. Besi tidak dapat menghasilkan energi melalui proses fusi, sehingga tidak ada lagi energi yang menahan gravitasi bintang agar tidak runtuh ke dalam.
Dan BOOM! Supernova meledak.
Baca Juga: Seberapa Jauh Jarak Aman dari Supernova?
Tepi luar inti bintang yang meledak dalam supernova tersebut akan runtuh ke dalam pada kecepatan sekitar 70.000 meter per detik, sekitar 23% kecepatan cahaya. Hanya dalam seperempat detik, material pada inti besi bintang akan menciptakan gelombang kejut dan memuntahkan materi isi perut bintang ke segala penjuru ruang angkasa. Gelombang kejut ini bisa memakan waktu beberapa jam untuk mencapai permukaan bintang.
Ketika gelombang kejut tersebut tercipta, fenomena ini menciptakan elemen-elemen eksotis baru yang mana belum pernah terbentuk dalam inti bintang yang meledak ini selama masa hidupnya. Elemen-elemen tersebut di antara lain adalah emas, perak, platinum, uranium, dan apa pun yang lebih tinggi dari besi pada tabel unsur periodik.
Supernova ini kemudian akan membutuhkan waktu hingga beberapa bulan untuk mencapai titik paling terang, berpotensi mengeluarkan energi sebanyak energi gabungan dari seluruh bintang di galaksi induknya.
Sebagai contoh, pada tahun 1987 pernah ditemukan supernova 1987A. Menurut penelitian para astronom, supernova ini membutuhkan waktu 85 hari untuk mencapai kecerahan puncaknya. Lalu perlahan meredup selama 2 tahun berselang.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Supernova
Jenis supernova yang dibahas di artikel ini hanyalah salah satu dari banyak jenis ledakan bintang. Ada pula supernova tipe Ia yang terjadi ketika sebuah bintang kerdil putih menghisap material dari bintang pendampingnya dalam sistem biner, hingga pada akhirnya sang kerdil putih itu mencapai massa sekitar 1,4 kali massa Matahari, dan kemudian meledak.
Supernova tipe Ia lebih sebentar. Hanya dalam beberapa hari, supernova ini mencapai puncak kecerahannya, lalu memudar.
Jadi, berapa lama waktu yang dibutuhkan supernova untuk terjadi? Jawabannya, butuh beberapa juta tahun bagi bintang untuk terbentuk, hidup, dan mati; kurang dari seperempat detik untuk intinya hancur; beberapa jam bagi gelombang kejut untuk mencapai permukaan bintang; beberapa bulan untuk mencapai puncak kecerahan; dan kemudian hanya beberapa tahun memudar.