Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Mengenal Komponen Utama Galaksi Bimasakti

Bimasakti, galaksi spiral besar yang terdiri dari ratusan miliar bintang, salah satunya adalah Matahari, merupakan galaksi rumah kita. Tahukah kamu apa saja komponen utama yang membentuk galaksi kita? Artikel ini akan membahasnya lebih dalam.
Info Astronomy - Bimasakti, galaksi spiral besar yang terdiri dari ratusan miliar bintang, salah satunya adalah Matahari, merupakan galaksi rumah kita. Tahukah kamu apa saja komponen utama yang membentuk galaksi kita? Artikel ini akan membahasnya lebih dalam.

Bumi dan tata surya terletak jauh di dalam galaksi Bimasakti, tepatnya di area bernama Lengan Orion. Atas hal ini, para astronom tidak memiliki pemahaman yang lengkap tentang sifat galaksi Bimasakti seperti yang bisa diketahui pada galaksi-galaksi lainnya, karena kita berada di dalamnya.

Ditambah lagi, lapisan debu antarbintang yang tebal telah banyak menghalangi bintang-bintang jauh di sudut lain galaksi dari pengamatan teleskop optik, membuat para astronom harus menggunakan teleskop radio dan inframerah untuk bisa memetakan struktur galaksi Bimasakti.

Komponen Utama Bimasakti

Gugus Bintang
Meskipun sebagian besar bintang di galaksi kita merupakan bintang tunggal, salah satu contohnya adalah Matahari kita, ada begitu banyak juga kelompok atau gugus bintang yang memiliki puluhan hingga ribuan anggota bintang yang saling terikat gravitasi satu sama lain.

Gugusan bintang bahkan dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis: gugus bintang bola, gugus bintang terbuka, dan kelompok bintang. Dari ketiganya, perbedaannya terutama adalah dalam hal usia dan jumlah bintang anggota. Gugus bintang bola adalah jenis gugus bintang paling tua dan paling banyak memiliki anggota bintang.
Galaksi Bimasakti sendiri mengandung lebih dari 150 gugus bintang bola (jumlah pastinya tidak pasti karena debu di galaksi yang mungkin membuat beberapa gugus bintang bola tidak terlihat). Jenis gugus yang satu ini juga merupakan objek yang sangat bercahaya. Luminositas rata-rata mereka setara dengan sekitar 25.000 kali luminositas Matahari.

Massanya pun tak main-main. Berdasarkan dispersi dalam kecepatan masing-masing bintang dalam gugus bintang bola, massa gugusan ini bisa berkisar dari beberapa ribu hingga lebih dari 1.000.000 kali massa Matahari.

Baca Juga: Apa Perbedaan Gugus Bintang dengan Rasi Bintang?

Sementara itu, walaupun tidak sebesar galaksi, diameter gugus bintang bola bisa mulai dari 10 hingga 300 tahun cahaya. Sebagian besar gugus bola sangat terkonsentrasi di pusatnya, memiliki distribusi bintang yang menyerupai bola gas isotermal.

Ada juga gugus bintang terbuka, gugus yang lebih kecil ukuran dan massanya dari gugus bintang bola. Gugusan bintang ini disebut "terbuka" karena mereka umumnya memiliki penampilan yang lebih terbuka dan longgar daripada gugus bintang bola. Salah satunya, gugus bintang terbuka Pleiades:
Gugus bintang terbuka paling terang juga jauh lebih redup daripada gugus bintang bola yang paling redup. Diperkirakan, luminositas tercerah yang bisa dicapai gugus bintang terbuka adalah 50.000 kali luminositas Matahari.

Untuk massa, gugus bintang terbuka massanya dapat ditentukan dari dispersi dalam kecepatan yang diukur dari anggota bintangnya pula. Kebanyakan gugus bintang terbuka memiliki massa kecil sekitar 50 massa Matahari. Sementara itu, diameternya biasanya hanya 3 hingga sekitar 20 tahun cahaya lebarnya.

Terakhir, kelompok bintang, atau disebut juga asosiasi bintang, adalah kumpulan bintang yang berusia lebih muda dari gugus bintang terbuka dan memiliki struktur yang sangat longgar, terdiri dari bintang-bintang muda yang memiliki kesamaan lokasi dan waktu pembentukan yang sama, tetapi secara umum tidak saling terikat secara gravitasi untuk bisa membentuk gugus yang stabil.

Asosiasi bintang sendiri letaknya terbatas hanya pada bidang galaksi Bimasakti dan hanya muncul pada wilayah galaksi di mana pembentukan bintang terjadi, terutama di lengan spiralnya. Asosiasi bintang secara kolektif adalah benda yang sangat bercahaya, dengan yang paling terang bahkan bisa lebih terang daripada gugus bintang bola yang paling terang, tetapi ini bukan karena mengandung lebih banyak bintang, melainkan karena berisi bintang-bintang muda bercahaya.

Nebula Emisi
Komponen galaksi Bimasakti lainnya adalah nebula emisi. Kalau kamu melihat foto galaksi dan terdapat komponen berwarna merah atau cokelat, itu adalah kumpulan gas yang besar dan terang yang umumnya disebut nebula.

Nah, nebula yang paling terang ini merupakan jenis nebula emisi, gas antarbintang kompleks dan besar yang berisi begitu banyak bintang yang membuat gas dan debu di sana berada dalam keadaan terionisasi dan tereksitasi.

Kondisi tersebut dihasilkan oleh sinar ultraviolet yang kuat yang dipancarkan dari bintang-bintang panas yang sangat bercahaya yang tertanam dalam gas. Karena nebula emisi hampir seluruhnya terdiri dari hidrogen terionisasi, mereka biasanya disebut sebagai daerah H II.
Walaupun terdiri terutama dari hidrogen, daerah H II juga mengandung sejumlah gas lain yang dapat diukur. Helium adalah jumlah gas paling banyak kedua, diikuti karbon, nitrogen, dan oksigen. Salah satu contoh nebula emisi atau daerah H II adalah Nebula Orion, yang gambarnya bisa kamu lihat di atas.

Baca Juga: Apa itu Nebula dan Bagaimana Proses Pembentukannya?

Nebula Planeter
Selain nebula emisi, ada juga nebula planeter. Nebula jenis ini merupakan sebuah tahap akhir dari kehidupan bintang bermassa rendah. Bintang-bintang tersebut memulai kehidupannya sebagai bintang deret utama, lalu membengkak menjadi bintang raksasa merah, dan akhirnya melepaskan lapisan terluarnya sebagai nebula planeter, meninggalkan intinya sebagai kerdil putih.

Ada lebih dari 1.000 nebula planeter yang telah diketahui dan dipetakan di galaksi Bimasakti, tetapi kemungkinan ada lebih banyak lagi di sudut lain galaksi yang belum ditemukan karena terhalang oleh debu dan gas antarbintang yang gelap.

Salah satu nebula planeter adalah Nebula Heliks:
Sisa-sisa Supernova
Ketika sebuah bintang masif meledak dalam supernova, sisa-sisa supernovanya bisa membentuk sebuah nebula. Jenis nebula yang satu ini kadang-kadang terlihat seperti nebula planeter, tetapi mereka berbeda dalam tiga aspek penting. Pertama, total massa gas nebula sisa-sisa supernova yang berasal dari ledakan bintang lebih banyak daripada nebula planeter.

Kedua, kinematika mereka, nebula sisa-sisa supernova mengembang dengan kecepatan yang lebih tinggi. Dan ketiga, kala hidup mereka, dengan nebula sisa-sisa supernova bertahan untuk waktu yang lebih singkat daripada nebula planeter.

Salah satu contoh nebula sisa-sisa supernova adalah Nebula Kepiting:
Medium Antarbintang
Tahukah kamu bahwa ruang di antara bintang-bintang tidaklah kosong? Menurut pengamatan para astronom, bintang-bintang meredup secara bertahap semakin jauh jaraknya. Ini terjadi terutama karena adanya medium antarbintang, yang meredupkan cahaya bintang untuk setiap jarak 3.000 tahun cahaya.

Baca Juga: Ada Apa di Ruang Antargalaksi?

Dengan demikian, sebuah bintang yang berjarak 6.000 tahun cahaya dari Bumi akan muncul empat kali lebih redup daripada yang seharusnya jika bukan karena terhalang medium antarbintang ini.

Medium antarbintang ini sendiri terdiri dari gas tipis yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dalam bentuk netral dan tersebar di antara bintang-bintang, mengisi ruang di antara mereka. Hanya dengan teleskop radio kita dapat mendeteksi hidrogen netral ini karena mereka memancarkan radiasi pada panjang gelombang 21 cm.

Nah, itulah komponen-komponen utama milik galaksi Bimasakti. Kendati kita belum bisa melihat galaksi Bimasakti secara utuh karena kita berada di dalamnya, setidaknya kini kita tahu properti yang ada di dalam galaksi sendiri. Dari cara inilah para astronom bisa memperkirakan bentuk Bimasakti.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com