Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Apa yang Terjadi Kalau Satu Planet di Tata Surya Kita Hilang?

Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika salah satu planet di tata surya kita tiba-tiba menghilang?
Info Astronomy - Tata surya sudah seperti sebuah keluarga besar yang terdiri dari benda-benda langit yang berinteraksi satu sama lain. Dengan Matahari sebagai pusatnya, ada delapan planet (sembilan, kalau kamu masih ingin menganggap Pluto sebagai planet) yang menjadi anggota utama keluarga ini.

Masing-masing planet di tata surya juga mempertahankan orbitnya dalam mengelilingi Matahari, bersama dengan serangkaian satelit alami yang mengitari mereka. Dari sini kita bisa lihat, tata surya tampak begitu terpadu dan sempurna.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika salah satu planet di tata surya kita ini tiba-tiba menghilang? Apa yang akan terjadi pada "kesempurnaan" tata surya kita? Adakah pengaruhnya bagi Bumi? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita cari tahu sedikit mengenai interaksi gravitasi.

Gravitasi dan Planet

Gravitasi dipahami sebagai sebuah gaya yang bekerja pada benda bermassa yang menarik benda bermassa lainnya ke arahnya. Semakin besar massa benda, semakin besar kekuatan tarikan gravitasinya. Jarak antara dua benda juga memainkan peran besar dalam menentukan pengaruh gravitasinya. Semakin jauh jarak, semakin lemah pengaruh gravitasi antara dua benda.

Sekarang mari kita lihat bagaimana gravitasi bekerja dalam skala tata surya kita secara keseluruhan. Menurut Oxford University, setiap planet di tata surya memiliki berat lebih dari 10^23 kg, dengan jarak antara masing-masing planet juga sangat berjauhan.

Di tata surya, planet-planet memang saling mempengaruhi gravitasi satu sama lain, tetapi karena jaraknya yang sangat berjauhan tadi, pengaruh gravitasinya sangat lemah. Pengaruh gravitasi terbesar di tata surya adalah Matahari. Hilangnya Matahari akan menyebabkan kekacauan di seluruh tata surya. Namun, hilangnya satu planet mungkin tidak akan terjadi hal-hal buruk.

Efek dari Hilangnya Planet

Sekarang, kita sampai pada bagian yang paling menarik. Planet manakah kira-kira, jika mereka tiba-tiba hilang, akan menyebabkan kekacauan besar untuk seluruh tata surya? Mari kita bahas satu per satu berdasarkan gravitasinya, berdasarkan informasi dari Harvard University.

Merkurius
Merkurius adalah planet paling dekat dengan Matahari dan terkecil dari semua planet di tata surya kita (sekali lagi, kecuali kamu masih menganggap Pluto adalah planet, maka Pluto lah planet yang paling kecil). Jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari membuat ia juga sangat terpengaruh secara gravitasi oleh Matahari. Hilangnya Merkurius hanya akan menyebabkan perubahan kecil pada tatanan tata surya, yang mana tidak akan menyebabkan kekacauan.

Venus
Venus adalah planet kedua dari Matahari di tata surya dan umumnya disebut sebagai kembaran Bumi. Ia juga merupakan objek paling terang ketiga di langit Bumi setelah Matahari dan Bulan. Sama seperti Merkurius, hilangnya Venus tidak akan memiliki banyak efek buruk terhadap tata surya, tetapi tentu saja akan membuat kita kehilangan bintang kejora di langit senja atau dini hari.

Bumi
Siapa yang tidak kenal Bumi? Mungkin hanya alien yang tinggal jauh di sudut gang sempit Galaksi Andromeda yang tidak mengenal planet kita ini. Bumi adalah terra firma, rumah kita. Bumi adalah satu-satunya dari lebih dari 4.050 planet asing yang telah berhasil kita temukan yang dapat mendukung kehidupan. Apa yang akan terjadi jika Bumi tiba-tiba menghilang? Tidak lain dan tidak bukan adalah, tidak ada yang akan bisa membaca artikel ini.

Mars
Mars, juga dikenal sebagai Planet Merah, adalah planet keempat dari Matahari di tata surya. Planet Merah telah begitu banyak mencuri perhatian manusia, terbukti dengan telah adanya 56 misi eksplorasi kita ke Mars. Jika Mars lenyap, ancaman asteroid dekat Bumi rupanya akan berkurang secara signifikan. Sabuk Asteroid, sabuk besar berisi jutaan asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, tidak akan banyak terpengaruh lagi untuk bergerak masuk memotong orbit Bumi.

Memang, dibanding Mars, Sabuk Asteroid lebih terpengaruh oleh gravitasi Jupiter. Para asteroid ini bisa terdorong keluar oleh gravitasi Jupiter yang begitu kuat, hingga akhirnya Matahari menarik para asteroid yang keluar jalur itu ke arahnya. Meski begitu, gravitasi Mars juga ikut berperan. Mars bertindak sebagai ketapel dan dapat melemparkan asteroid ke arah Bumi. Mars dapat meningkatkan risiko asteroid menuju Bumi.

Jupiter
Jupiter adalah yang kelima dan terbesar dari semua planet di tata surya kita. Besarnya Jupiter memungkinkannya untuk memiliki gaya gravitasi yang juga besar. Menariknya, Jupiter juga dianggap sebagai kakak lelaki Bumi, Jupiter telah melindungi Bumi dari asteroid yang tak terhitung jumlahnya selama beberapa miliar tahun terakhir. Gravitasinya yang kuat tidak hanya menendang asteroid keluar jalurnya dari Sabuk Asteroid, tetapi juga dapat membelokkan asteroid yang sedang menuju Bumi.

Terbukti, Jupiter selalu menjadi sasaran asteroid dan komet yang datang dari tata surya bagian luar, meninggalkan beberapa bekas luka di permukaan planet raksasa gas itu. Meski begitu, jika Jupiter tiba-tiba hilang, efek latennya mungkin tidak akan langsung terasa. Namun setelah ribuan tahun, tatanan tata surya bisa saja berubah, seperti mulai terbentuknya planet baru di Sabuk Asteroid yang selama ini tidak bisa terbentuk akibat gravitasi Jupiter.

Saturnus
Saturnus adalah planet keenam tata surya dan merupakan planet terbesar kedua. Kebanyakan orang mengenali Saturnus karena cincinnya yang indah, yang membuatnya terlihat sangat megah. Saturnus juga memiliki 82 bulan, terbanyak di tata surya, salah satunya adalah Titan, dengan ukuran lebih besar dari Merkurius!

Hilangnya Saturnus akan mempengaruhi orbit Jupiter dan Uranus, karena ukuran dan massa mereka yang hampir sama persis. Namun, mengingat jaraknya yang jauh di luar orbit Jupiter, lenyapnya sang planet bercincin mungkin tidak berdampak apapun pada planet-planet tata surya bagian dalam.

Uranus
Uranus adalah planet terbesar ketiga di tata surya dan terletak terlalu jauh untuk bisa mempengaruhi planet-planet tata surya bagian dalam jika ia tiba-tiba hilang. Meski begitu, hilangnya Uranus akan sangat besar dampaknya pada ekosistem tata surya bagian luar, termasuk Sabuk Kuiper.

Neptunus
Neptunus adalah planet terakhir di tata surya kita (lagi-lagi, kecuali kamu masih menganggap kalau Pluto adalah planet). Di luar Neptunus, terdapat Sabuk Kuiper yang terdiri dari cikal bakal komet dan banyak planet kerdil, termasuk Pluto.

Mengingat jaraknya yang jauh dari Matahari, Neptunus lah yang secara dominan mengontrol orbit dan pergerakan para objek di Sabuk Kuiper itu dengan gravitasinya. Neptunus juga memiliki efek besar pada orbit Pluto. Kehilangan Neptunus dapat menyebabkan kekacauan dan tabrakan antar objek di Sabuk Kuiper, serta juga akan mempengaruhi Pluto.

Jadi Intinya Adalah...

Jika ada planet yang tiba-tiba hilang di tata surya, lingkungan sekitar Bumi kemungkinan tidak akan berubah secara drastis seperti yang mungkin kamu bayangkan. Perubahan yang ditimbulkan oleh lenyapnya sebuah planet akan sangat kecil pada detik pertama planet itu hilang. Namun, seiring waktu, perubahan tersebut mungkin akan terasa secara bertahap.

Untuk memprediksinya, kita membutuhkan model matematika yang rumit yang belum kita miliki saat ini. Jadi, karena planet-planet tidak bisa hilang secara tiba-tiba, saat ini kita bisa tetap tenang dan santai. Sungguh kehilangan orang yang kita cintai akan lebih berpengauh besar dalam kehidupan kita dibanding kehilangan planet.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com