Info Astronomy - Mulai dari kabar asteroid akan menabrak Bumi yang terbukti selalu salah sampai hoaks gugus bintang Pleiades yang dikaitkan dengan COVID-19, kini giliran Matahari yang menjadi korban berita palsu.
Belakangan ini, kamu mungkin telah membaca beberapa artikel yang mengatakan tentang bagaimana aktivitas Matahari telah meredup ke "fase minimum", menyebabkan Matahari mengalami "lockdown" sehingga dapat menyebabkan bencana di Bumi.
Tetapi, sebelum kamu memutuskan untuk panik, ada baiknya melakukan kroscek informasi dari banyak sumber. Dan kalau bisa, sumber yang terpercaya.
Lalu, apa itu sebenarnya fase minimum Matahari? Sebelum berasumsi fase minimum Matahari akan menyebabkan bencana, mari kita cari tahu dulu sebenarnya ini fenomena apa. Biar tidak keliru, lalu ikut menyebarkan berita palsu.
Matahari kita adalah bintang. Kecerahannya bisa bervariasi dari waktu ke waktu. Ia memiliki sebuah siklus yang terjadi dalam pola 11 tahunan yang dapat diprediksi yang disebut sebagai siklus Matahari. Selain dapat membuat Matahari lebih bersinar pada titik-titik tertentu dalam siklus ini, Matahari juga bisa membentuk bintik matahari (bercak-bercak gelap di permukaan Matahari, lihat gambar di bawah) dalam jumlah yang banyak.
Apa itu bintik matahari? Menurut PopSci.com, bintik matahari adalah fenomena yang terjadi secara sementara pada fotosfer Matahari yang tampak sebagai bintik-bintik yang lebih gelap daripada daerah sekitarnya.
Gelapnya bintik matahari ini disebabkan karena suhunya lebih rendah daripada suhu di sekitarnya. Terbentuknya bintik matahari dipengaruhi oleh aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya konveksi pada interior Matahari.
Fase di mana Matahari bisa lebih banyak membentuk bintik matahari disebut sebagai fase maksimum. Sementara fase di mana ada lebih sedikit atau bahkan tidak ada bintik matahari sama sekali pada permukaan Matahari disebut fase minimum.
Selama fase minimum, keliru untuk menyatakan bahwa Matahari sedang kurang aktif. Karena kenyataannya, yang terjadi adalah Matahari tetaplah aktif, tetapi dengan cara yang berbeda, seperti salah satunya adalah peningkatan pembentukan "coronal holes" yang terjadi dengan periode waktu yang lama.
Memang benar bahwa saat ini Matahari sedang memasuki fase minimum, dan bahkan menurut NOAA fase minimum ini diperkirakan akan berlangsung lebih lama dari biasanya. Tetapi, aktivitas pembentukan bintik matahari sebenarnya tidak berhenti sepenuhnya. Pada kenyataannya, dua bintik matahari baru-baru ini diidentifikasi oleh Observatorium Solar Dynamics NASA.
Nah, inilah yang perlu dicatat dan digarisbawahi: Memasuki fase minimum bukan berarti Matahari akan berhenti bersinar dan sampai memiliki dampak negatif pada kehidupan di Bumi.
Menurut NASA Global Climate Change, "Tidak akan ada 'jaman es' atau 'jaman es mini' yang disebabkan oleh penurunan dari keluaran energi Matahari karena fase minimumnya dalam beberapa dekade mendatang."
Fase minimum adalah siklus aktivitas alami pada Matahari, telah terjadi sejak Matahari terbentuk di 4,5 miliar tahun yang lalu, jadi bukan yang baru-baru ini saja terjadi.
Memang, aktivitas Matahari pernah turun ke level yang sangat rendah pada akhir tahun 1600-an, sebuah fenomena yang dikenal sebagai Grand Solar Minimum. Namun, yang menurun di sini adalah aktivitas pembentukan bintik matahari, bukan penurunan suhunya.
Jadi, bahkan jika Grand Solar Minimum terjadi lagi di tahun 2020 ini, Bumi akan baik-baik saja, paling ya manusianya yang masih harus menghadapi COVID-19 sambil berharap segera usai tapi menolak mengikuti protokol kesehatan.
"Bahkan jika Grand Solar Minimum terjadi hari ini dan berlangsung selama satu abad ke depan, suhu global justru akan terus menghangat," kata NASA.
NASA menekankan bahwa pemanasan global pada Bumi kita yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca berlebihan dari pembakaran bahan bakar fosil masih enam kali lebih besar daripada pendinginan apa pun yang dapat diperkirakan terjadi karena Grand Solar Minimum.
Jadi, kalau kamu mau khawatir tentang Bumi, seharunya bukan khawatir karena fase minimum Matahari, tetapi lebih karena dampak buruk dari perubahan iklim yang disebabkan olehmu sendiri.
Matahari Lockdown Sebabkan Bencana adalah Hoaks
Belakangan ini, kamu mungkin telah membaca beberapa artikel yang mengatakan tentang bagaimana aktivitas Matahari telah meredup ke "fase minimum", menyebabkan Matahari mengalami "lockdown" sehingga dapat menyebabkan bencana di Bumi.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com