Sebelum hoaks menyebar, kami ingin informasikan di sini kalau fenomena ini tidak ada dampaknya bagi Bumi kita. Kehidupan di Bumi akan berjalan seperti biasanya, tidak ada pula anomali gravitasi yang akan terjadi pada Bumi.
Fenomena ini sendiri bukan fenomena langka. Mengingat Venus memang merupakan planet kedua dari Matahari, ia akan mengitari Matahari lebih cepat daripada Bumi, sehingga ada masanya kedua planet ini berada segaris lurus dengan Matahari.
Planet Venus tidak akan menghalangi cahaya Matahari yang diterima Bumi karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi kita, yakni sekitar 41 juta kilometer. Ditambah lagi, karena adanya kemiringan bidang orbit kedua planet yang berbeda sekitar 3,4%, Venus tidak akan muncul langsung di depan Matahari dalam pandangan dari Bumi, melainkan berada sejauh 0°29' dari Matahari.
Jadi, alih-alih transit atau lewat di depan wajah Matahari, dalam pandangan dari planet kita Venus hanya akan terbit dan terbenam bersama dengan Matahari. Jika kamu memiliki teleskop dengan pembesaran yang cukup kuat, kamu bisa melihat Venus yang tampak seperti cincin di langit yang biru.
Mengapa Venus terlihat seperti cincin? Sederhana: Sisi malam hari planet Venus sedang menghadap Bumi, membuat area tengahnya gelap saat diamati dari Bumi. Nah, sinar Matahari yang mengenai tepian atmosfer karbon dioksida Venus lantas akan membentuk cincin bercahaya di sekitar cakram gelap planet tetangga Bumi kita ini.
Setelah konjungsi inferior ini, Venus akan terus bergerak mengelilingi Matahari, posisinya juga akan semakin jauh dari Matahari dalam pandangan dari Bumi. Hingga akhirnya, Venus berpindah dari yang biasanya terlihat di langit barat saat senja menjadi terlihat di langit timur saat dini hari sebelum Matahari terbit.
Momen kembalinya Venus sendiri akan dimulai pada 19 Juni 2020 mendatang, ketika ia akan berada pada titik konjungsi dengan Bulan sabit di langit timur saat dini hari, seperti ini:
Posisi Venus memang masih akan sangat rendah dari cakrawala timur pada 19 Juni 2020. Namun, seiring berjalannya waktu setelah itu hingga beberapa bulan ke depan, sudut elongasi Venus dari Matahari akan semakin besar, sehingga akan muncul tinggi dari cakrawala timur bahkan saat Subuh.
Intinya adalah, fenomena konjungsi inferior Venus ini hanyalah fenomena biasa ketika planet kedua dan ketiga di tata surya berada segaris lurus, selain itu tidak akan ada dampak apapun bagi kedua planet.