Walaupun dikatakan berada pada "titik terjauh", jalur orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari sebenarnya hampir berbentuk lingkaran. Jadi, jarak planet kita dari Matahari tidak berubah banyak antara di aphelion dengan di perihelion (jarak terdekat dari Matahari), yakni hanya sekitar 3% saja.
Hari ini, planet kita terletak sekitar 5 juta kilometer lebih jauh dari Matahari daripada enam bulan dari sekarang. Lebih tepatnya, jarak Bumi dari Matahari pada momen aphelion tahun ini adalah sekitar 152.095.295 kilometer, masih sedikit lebih dekat dari aphelion Bumi tahun lalu (152.104.285 kilometer).
Istilah "aphelion", omong-omong, berasal dari bahasa Yunani, yakni "apo" yang berarti menjauh, dan "helios" yang merupakan dewa Matahari dalam kisah mitologi Yunani.
Musim di Bumi terjadi bukan karena perubahan jarak Bumi dari Matahari, melainkan terjadi akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi. Setiap aphelion, musim panas selalu terjadi di belahan Bumi utara karena mereka sedang condong ke arah Matahari.
Meski begitu, perubahan jarak Bumi ke Matahari ada pengaruhnya kok. Jarak Bumi yang bervariasi ini memengaruhi panjang musim. Jadi, ketika berada pada jarak paling jauh dari Matahari, seperti sekarang ini, Bumi bergerak lebih lambat dalam orbitnya.
Hal itu membuat musim panas menjadi musim terpanjang di belahan Bumi utara dan musim dingin menjadi musim terpanjang di belahan Bumi selatan. Sebaliknya, musim dingin adalah musim terpendek di belahan Bumi utara, dan musim panas adalah musim terpendek di belahan Bumi selatan.