Info Astronomy - Pada 19 Februari 2021 kemarin, Perseverance menjadi robot penjelajah teranyar buatan manusia yang berhasil mendarat di planet Mars. Sebagai robot, ia pasti dikendalikan oleh manusia. Namun, bagaimana cara mengendalikannya dari Bumi?
Pengendalian robot penjelajah Perseverance (maupun robot-robot lain sebelumnya) yang jelas tidak menggunakan setir atau joystick, melainkan lewat kode perintah yang dirancang dalam sebuah bahasa pemrograman.
Tidak seperti manusia dan sebagian besar hewan di Bumi, "otak" dari robot penjelajah Perseverance, atau komputernya, bukan berada di bagian kepala, melainkan berada dalam tubuhnya yang berbentuk kotak, menurut laman resmi NASA seperti dikutip InfoAstronomy.org. Komputer Perseverance ini disebut sebagai Rover Compute Element (RCE), yang terdiri dari dua buah, dengan salah satunya menjadi komputer cadangan.
Prosesor komputer RCE pada Perseverance sendiri merupakan prosesor antiradiasi dengan Arsitektur PowerPC 750: BAE RAD 750. "Otak" komputer ini beroperasi dengan kecepatan hingga 200 megahertz, atau sekitar 10 kali kecepatan komputer robot penjelajah Spirit dan Opportunit yang mendarat di Mars pada tahun 2004 silam.
Ada dua cara Perseverance dapat dikendalikan di permukaan Mars: Para ilmuwan NASA dapat mengirimkan serangkaian perintah khusus, yang kemudian dilakukan oleh sang robot, atau para ilmuwan NASA dapat memberi Perseverance target pengamatan atau penelitian di permukaan Mars, dan kemudian memberikan perintah agar Perseverance secara mandiri menemukan jalannya sendiri di sana.
Kedua cara itu dikirimkan ke Perseverance melalui Deep Space Network (DSN), jaringan antena radio raksasa yang terletak di California, Madrid, dan Canberra. Penempatan ketiga antena radio ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan komunikasi secara konstan pada Perseverance meskipun Bumi berotasi.
Nah, perintah seperti apa yang diberikan para ilmuwan NASA kepada Perseverance? Rupanya, NASA menggunakan PLEXIL (Plan Execution Interchange Language), sebuah bahasa pemrograman sumber terbuka yang dikembangkan NASA untuk otomatisasi pergerakan dan pengendalian robot-robot penjelajahnya.
Pembangun dasar dari bahasa PLEXIL adalah node. Sebuah node memiliki dua komponen fungsional utama. Pertama, set kondisi yang memberikan perintah eksekusi node, dan kedua adalah "konten" dari node, yang menentukan apa yang akan dieksekusi.
Sebagai contoh, ini sintaks PLEXIL yang bisa dikirim ke komputer Perseverance:
Perintah di atas adalah serangkaian kode yang digunakan untuk menjalankan robot Perseverance sejauh 1 meter dari lokasi tempatnya berada saat ini. Serangkaian kode itu dikirim dari Bumi lewat gelombang elektromagnetik selama 11-30 menit (sesuai jarak Bumi ke Mars) lewat DSN, lalu diterima oleh Perseverance di Mars sebagai perintah yang harus dilakukan.
Tidak hanya untuk bergerak, para ilmuwan NASA juga bisa mengirimkan sintaks perintah ke Perseverance untuk mengambil gambar, menggerakan lengan robotiknya, mengebor tanah Mars, sampai menyanyikan lagu selamat ulang tahun (seperti yang dilakukan robot penjelajah Curiosity saat 1 tahun pertama ia berada di Mars pada tahun 2013 silam).
Biasanya, para ilmuwan di Bumi akan mengirimkan banyak perintah sekaligus ke robot penjelajah di Mars pada malam hari, agar besok paginya perintah-perintah tersebut sudah tiba di Mars dan sedang dikerjakan oleh si robot penjelajah.
Baru tahu hal ini dari InfoAstronomy.org, kan? Jangan lupa bagikan ke teman-teman kamu biar semua juga tahu ya!