Info Astronomy - Stasiun Luar Angkasa Internasional (biasa disebut ISS) adalah satelit terbesar buatan manusia yang mengorbit planet kita pada ketinggian lebih dari 380 kilometer di atas permukaan Bumi. ISS menampung 5-6 astronaut yang bertugas melakukan sejumlah eksperimen dan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang cara kerja berbagai hal di luar angkasa.
Nah, karena dapat menampung hingga setengah lusin astronaut di dalamnya, ISS pun dilengkapi sejumlah sistem pendukung kehidupan untuk memastikan para kru astronaut di sana tetap merasa senyaman mungkin selam menjalani misi di luar angkasa yang bisa mencapai 6 bulan lamanya.
Seperti yang kita tahu, tiga hal terpenting yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup adalah air, makanan, dan oksigen. Air dan makanan secara rutin dikirimkan lewat wahana antariksa logistik ke ISS. Lalu, bagaimana dengan oksigen? Apakah juga dibawa dari Bumi?
Elektrolisis Air
Menurut IFLScience.com, elektrolisis adalah metode utama untuk "membuat" oksigen di ISS bagi para astronaut bernapas. Namun, tahukah kamu yang dimaksud dengan elektrolisis?
Elektrolisis air, atau bisa dibilang juga sebagai pemisahan air, adalah metode penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen (H2) dengan menggunakan arus listrik yang dialirkan melalui air tersebut.
Oksigen yang kita hirup di Bumi juga berasal dari pemisahan air, hanya saja oksigen di Bumi bisa ada bukan melalui proses mekanis, tidak seperti elektrolisis air di ISS. Adalah tumbuhan alga, sianobakteri, dan fitoplankton di Bumi yang menguraikan molekul air sebagai salah satu langkah dalam fotosintesis.
Menurut ScienceABC.com, air terdiri dari dua molekul hidrogen dan satu molekul oksigen. Ketika kita mengalirkan arus listrik melalui air, kedua konstituen ini akan terpisah dan bergabung kembali sebagai gas hidrogen dan oksigen.
Lalu, bagaimana elektrolisis air di ISS bisa dilakukan? ISS rupanya dilengkapi sebuah alat yang bernama Oxygen Generation System atau OGS, yang fungsinya untuk mengelektrolisis air sehingga dapat menghasilkan gas oksigen. Oksigen yang dihasilkan kemudian dilepaskan ke seluruh kabin ISS.
Berkat OGS, ISS yang terletak jauh di atas Bumi bisa tetap memiliki oksigen sendiri. Namun, pertanyaannya sekarang, dari mana semua air yang dielektrolisis pada OGS itu berasal? Ada lagi sebuah alat bernama Water Recovery System (WRS).
WRS adalah alat penting di ISS untuk menunjang kehidupan para astronaut di sana yang mampu menyediakan air bersih dengan cara mendaur ulang urin hingga keringat astronaut yang dihasilkan dari aktivitas spacewalk atau berjalan di luar ISS untuk perbaikan ISS.
Air yang terkumpul oleh WRS tentunya akan melalui pengujian yang ketat terlebih dulu sehingga benar-benar murni dan siap digunakan kembali untuk mendukung kebutuhan harian kru astronaut di sana. Jika sudah bersih, air ini kemudian digunakan untuk melakukan elektrolisis dan menciptakan oksigen untuk bernapas.
Cadangan Oksigen
Meskipun bisa membuat oksigen sendiri dari air daur ulang, ISS juga dilengkapi tangki oksigen bertekanan yang menyediakan cadangan untuk metode elektrolisis. Tangki cadangan ini biasanya diantarkan kapal kargo nirawak, yang kemudian disimpan di ISS utnuk digunakan kapan pun jika diperlukan.
Para astronaut juga dapat memproduksi oksigen secara kimiawi dengan menyalakan tabung SFOG (Solid Fuel Oxygen Generation), yang terdiri dari litium perklorat. Setiap tabung dapat menyediakan pasokan oksigen yang terbatas untuk setiap astronaut.
Itulah asal oksigen untuk bernapas di Stasiun Luar Angkasa Internasional.