Pengamatan tersebut berasal dari data yang dikumpulkan selama beberapa bulan. Para astronom, melalui hasil pengamatan terbaru ini, berhasil mengungkapkan pemandangan baru tentang pergerakan bintang-bintang di sekitar Sagitarius A*.
Bintang-bintang ini disebut bintang-S. Mereka memiliki orbit liar yang sangat panjang, sehingga membutuhkan waktu antara 14 dan 18 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Sagitarius A*.
Menurut makalah ilmiah yang diterbitkan di jurnal Astronomy & Astrophysics, kedua bintang tersebut, yang masing-masing dinamai S29 dan S300, merupakan bintang terdekat dan tercepat yang pernah diamati mengelilingi lubang hitam.
Dari keduanya, bintang S29 lah yang paling dekat dan paling cepat pergerakannya dalam mengelilingi Sagitarius A*. Ia diketahui hanya berjarak sekitar 13 miliar kilometer dari Sagitarius A*, atau kira-kira sekitar 90 kali jarak Matahari-Bumi. Ia teramati bergerak dengan kecepatan luar biasa, yakni sekitar 8.740 kilometer per detik.
Mempelajari pergerakan bintang-bintang seperti ini adalah cara yang sangat baik untuk menyelidiki sifat-sifat lubang hitam supermasif, serta juga memungkinkan para astronom untuk memperbarui dan memutakhirkan data perkiraan massa dan jarak.
"Kami ingin mempelajari lebih lanjut tentang lubang hitam di pusat Bimasakti, Sagitarius A*: Seberapa besar ia sebenarnya? Apakah ia berputar? Apakah bintang-bintang di sekitarnya berperilaku persis seperti yang kita harapkan dari teori relativitas umum Einstein?" kata salah satu penulis studi ini, Reinhard Genzel, seorang direktur di Institut Max Planck untuk Fisika Antariksa (MPE).
"Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah dengan mengamati pergerakan bintang-bintang dalam orbit yang dekat dengan lubang hitam supermasif. Dan di sini kami menunjukkan bahwa kami dapat melakukannya dengan presisi yang lebih tinggi daripada sebelumnya."
Tim astronom ini, yang dikenal sebagai kolaborasi GRAVITY, menggunakan Interferometer pada Very Large Telescope milik European Southern Observatory untuk mendapatkan citra terdalam dari pusat galaksi Bimasakti, serta mengembangkan teknik analisis baru yang memungkinkan mereka untuk memperbesar citra yang didapatkan sebesar 20 kali lebih dalam dari sebelumnya.
- GRAVITY collaboration: R. Abuter, N. Aimar, A. Amorim, J. Ball, M. Bauböck, S. Gillessen, F. Widmann, G. Heissel, et al. (2021). Mass distribution in the Galactic Center based on interferometric astrometry of multiple stellar orbits. Astronomy & Astrophysics. https://doi.org/10.1051/0004-6361/202142465
- GRAVITY Collaboration, J. Stadler, A. Drescher. (2021). Deep images of the Galactic center with GRAVITY. Astronomy & Astrophysics. https://doi.org/10.1051/0004-6361/202142459