Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Planet Baru Kembali Ditemukan Mengitari Bintang Terdekat Tata Surya

Setelah beberapa tahun terakhir ini ditemukan adanya dua planet yang mengitarinya, hari ini para astronom mengumumkan bahwa Proxima Centauri, bintang
Ilustrasi. Kredit: ESO/L. Calçada

Info Astronomy - Setelah beberapa tahun terakhir ini ditemukan adanya dua planet yang mengitarinya, hari ini para astronom mengumumkan bahwa Proxima Centauri, bintang terdekat dari tata surya kita, dikonfirmasi memiliki planet ketiga.

Penemuan tersebut berhasil dilakukan menggunakan Very Large Telescope (VLT) miliki European Southern Observatory (ESO) yang terletak di Gurun Atacama, Chile. Planet yang baru saja ditemukan ini merupakan planet paling ringan yang pernah ditemukan mengorbit bintang Proxima Centauri, dengan massanya yang hanya seperempat massa Bumi.

Planet baru ini dinamai Proxima d, mengorbit Proxima Centauri pada jarak sekitar empat juta kilometer, kurang dari sepersepuluh jarak Merkurius dari Matahari. Ia diketahui mengorbit di antara bintang Proxima Centauri dengan zona laik huninya, sebuah wilayah di sekitar sebuah bintang di mana air dalam wujud cair bisa eksis di permukaan planet karena suhu planet apapun di sana tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

Saking dekatnya Proxima d dengan Proxima Centauri, planet ini hanya membutuhkan waktu sekitar lima hari untuk menyelesaikan satu kali revolusi. Sebagai perbandingan, dalam mengitari Matahari, Bumi kita butuh waktu 365 hari.

Seperti yang sudah disinggung pada paragraf awal artikel ini, Proxima Centauri sebelumnya sudah diketahui diorbiti oleh dua planet lain: Proxima b, sebuah planet dengan massa sebesar Bumi yang mengorbit sekali setiap 11 hari dan berada di dalam zona laik huni, serta Proxima c, planet terjauh dalam sistem ini yang butuh waktu 5 tahun untuk sekali revolusi.

Planet Proxima b sendiri ditemukan beberapa tahun yang lalu menggunakan instrumen High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS) pada teleskop berdiameter 3,6 meter milik ESO. Penemuannya dikonfirmasi pada tahun 2020 ketika para astronom mengamati sistem Proxima Centauri dengan instrumen baru pada VLT yang memiliki presisi lebih tinggi, yakni Echelle SPectrograph for Rocky Exoplanets and Stable Spectroscopic Observations (ESPRESSO).

Nah, selama pengamatan VLT untuk mengonfirmasi Proxima b itulah para astronom rupanya juga melihat petunjuk pertama dari Proxima d yang mengorbit setiap lima hari sekali. Namun, karena sinyalnya sangat lemah, tim astronom yang dipimpin oleh João Faria, seorang peneliti di Instituto de Astrofísica e Ciências do Espaço, Portugal, harus melakukan pengamatan lanjutan dengan ESPRESSO untuk memastikan bahwa itu memang disebabkan oleh sebuah planet.


"Setelah melakukan pengamatan lanjutan, kami dapat mengonfirmasi sinyal ini memang disebabkan oleh kandidat planet baru," kata Faria. "Saya senang dengan tantangan mendeteksi sinyal sekecil itu dan, dengan melakukan itu, kami berhasil menemukan sebuah planet ekstrasurya yang begitu dekat dengan Bumi."

Dengan hanya seperempat massa Bumi, Proxima d adalah planet ekstrasurya teringan yang pernah diukur menggunakan teknik kecepatan radial, melampaui planet yang baru-baru ini ditemukan dalam sistem planet L 98-59.

Teknik kecepatan radial bekerja dengan cara mengamati goyangan kecil dalam pergerakan bintang yang diciptakan oleh tarikan gravitasi planet yang mengelilinginya. Pengaruh gravitasi Proxima d sangat kecil sehingga hanya menyebabkan Proxima Centauri bergerak maju mundur dengan kecepatan sekitar 40 sentimeter per detik (1,44 kilometer per jam).

Menurut Pedro Figueira, ilmuwan instrumen ESPRESSO di ESO, ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat penting, karena hal ini menunjukkan bahwa teknik kecepatan radial memiliki potensi untuk mengungkap populasi planet bermassa ringan, seperti planet Bumi kita, yang diperkirakan paling melimpah di galaksi kita dan berpotensi menampung kehidupan seperti yang kita kenal.

Sayangya, untuk saat ini, menemukan planet asing bukan berarti kita bisa langsung mengunjunginya. Jarak ke sistem Proxima Centauri sendiri memang dekat dalam skala kosmis, yakni sekitar 4,2 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,4 triliun kilometer), tetapi masih belum bisa dijangkau dengan teknologi saat ini.

Apakah di Proxima d ada kehidupan yang juga sedang bertanya-tanya keberadaan kehidupan lain selain di planetnya? Tidak ada yang tahu.

Sumber:
  • https://www.eso.org/public/news/eso2202/

Sumber Jurnal:
  • Faria, J., Suárez Mascareño, A., Figueira, P., Silva, A., Damasso, M., & Demangeon, O. et al. (2022). A candidate short-period sub-Earth orbiting Proxima Centauri. Astronomy & Astrophysics, 658, A115. doi: 10.1051/0004-6361/202142337
  • Damasso, M., Del Sordo, F., Anglada-Escudé, G., Giacobbe, P., Sozzetti, A., Morbidelli, A., ... & Gómez, J. F. (2020). A low-mass planet candidate orbiting Proxima Centauri at a distance of 1.5 AU. Science advances, 6(3), eaax7467.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.