Info Astronomy - Mei telah tiba. Sepanjang bulan kelima dalam kalender Masehi ini, kita dapat menyaksikan banyak fenomena langit, lho. Mulai dari dua hujan meteor, sampai planet-planet tata surya yang bergantian berkonjungsi dengan Bulan.
Penasaran fenomena langit apa saja yang bisa kita amati Mei 2022 ini? Seperti biasa, InfoAstronomy.org telah merangkum jadwal fenomena langitnya untukmu, jadi kamu bisa langsung menjadwalkan pengamatan.
Yuk cek jadwalnya!
Fase-fase Bulan
- Fase Bulan Baru: 1 Mei 2022 jam 03.29 WIB
- Fase Bulan Perbani Awal: 9 Mei 2022 jam 07.22 WIB
- Fase Bulan Purnama: 16 Mei 2022 jam 11.14 WIB
- Fase Bulan Perbani Akhir: 23 Mei 2022 jam 01.43 WIB
- Fase Bulan Baru (Black Moon): 30 Mei 2022 jam 18.31 WIB
Melihat Hujan Meteor
Pada Mei 2022 ini, akan terjadi dua kali fenomena hujan meteor, yakni hujan meteor Eta Akuarid dan hujan meteor Eta Lyrid. Kapan tepatnya keduanya akan terjadi dan bagaimana cara melihatnya?
Eta Akuarid
Hujan meteor Eta Akuarid akan menjadi hujan meteor yang pertama terjadi untuk Mei ini, yang mana akan mencapai puncaknya pada 6 Mei 2022. Sesuai namanya, titik kemunculan atau titik radian hujan meteor ini adalah di arah rasi bintang Akuarius, tepatnya di dekat bintang bernama Eta Akuarii.
Untuk melihat fenomena hujan meteor, diperlukan lokasi pengamatan yang masih gelap gulita bebas polusi cahaya. Cocok banget untuk kamu yang mungkin masih di kampung halaman nih. Kalau kondisi lokasi pengamatannya sudah ideal, kamu berkesempatan melihat sekitar 40 meteor per jam.
Hujan meteor Eta Akuarid bisa diamati mulai jam 02.30 dini hari waktu setempat daerahmu, ketika rasi bintang Akuarius telah terbit di langit timur. Cukup amati dengan mata telanjang tanpa teleskop, kamu nantinya bisa melihat meteor-meteor melintas di langit.
Eta Lyrid
Sama seperti Eta Akuarid, hujan meteor Eta Lyrid muncul dari arah rasi bintang Lyra, tepatnya dekat bintang bernama Eta Lyrae. Bedanya, Eta Lyrid mencapai puncaknya pada 8 Mei 2022, dengan intensitas sekitar 5 meteor per jam.
Untuk mengamatinya, kamu bisa mulai pengamatan pada jam 23.00 malam waktu setempat daerahmu, ketika rasi bintang Lyra terbit di langit timur laut, sampai Matahari terbit keesokan harinya. Pengamatan pun wajib di lokasi yang gelap gulita bebas polusi cahaya dan dapat dilakukan dengan mata telanjang saja.
Baik Eta Akuarid dan Eta Lyrid, keduanya terjadi ketika debris atau puing-puing dari sebuah komet. Ketika komet mendekati Matahari, radiasi dari Matahari membuat komet menguap, yang hasil dari penguapannya adalah banyak materi dari permukaan komet yang terlepas dan tertinggal di sepanjang jalur orbit yang dilaluinya.
Nah, pada waktu-waktu tertentu, orbit Bumi dalam mengitari Matahari membawanya melewati bekas jalur orbit komet ini, sehingga puing-puing materi dari komet masuk ke atmosfer Bumi sebagai meteor. Eta Akuarid berasal dari komet 1P/Halley sedangkan Eta Lyrid berasal dari komet C/1983 H1 (IRAS-Araki-Alcock).
Melihat Planet-planet Tata Surya
Pernahkah kamu melihat planet di langit malam? Mungkin pernah, tapi kamu tidak menyadarinya. Karena jarak planet-planet yang jauh dari Bumi, kenampakan mereka semua hanya seperti bintang. Bedanya, karena diameter sudut planet lebih besar daripada bintang, cahaya planet cenderung tidak berkelap-kelip alias stabil dan lebih cerah.
Nah, Mei ini, kita berkesempatan melihat planet-planet mulai dari Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Penasaran kapan saja waktu terbaik untuk melihatnya?
Planet Merkurius
Merupakan planet terdekat dari Matahari, posisi Merkurius di langit Bumi tidak pernah cukup jauh dari posisi Matahari. Hal itu, pada kasus tertentu, menyulitkan kita dalam menemukan posisi Merkurius di langit.
Namun, pada 2 Mei 2022, Bulan sabit muda akan membantu kita dalam menemukan sang planet terkecil se-tata surya ini, bahkan bonus gugus bintang Pleiades (M45) karena mereka bertiga akan membentuk formasi segitiga seperti ilustrasi ini:
Pengamatan fenomena ini agak sulit karena posisi ketiganya cukup rendah di langit barat saat senja. Mulai lah pengamatan pada jam 18.15 sore waktu setempat daerahmu, nantinya Bulan-Merkurius-Pleiades akan tampak pada ketinggian 8 sampai 11 derajat dari cakrawala barat.
Planet Venus
Waktu terbaik untuk melihat Venus adalah pada 27 Mei 2022. Planet kedua dari Matahari di tata surya kita ini akan berkonjungsi dengan Bulan pada tanggal itu, dan bahkan siang harinya akan terjadi fenomena okultasi, di mana Bulan akan menutupi Venus dalam pandangan dari Bumi.
Konjungsi Bulan dengan Venus bisa diamati mulai jam 04.15 dini hari waktu setempat daerahmu, ketika keduanya berada pada ketinggian di atas 10 derajat dari cakrawala timur, seperti ini:
Sedangkan untuk fenomena okultasi Venus, kita di Indonesia bisa menyaksikannya mulai jam 09.15 WIB ketika Venus mulai bersembunyi di balik Bulan, mencapai puncaknya jam 10.03 WIB, dan berakhir pada jam 10.55 WIB ketika Venus mulai muncul lagi dari balik Bulan.
Kira-kira seperti ini ilustrasinya:
Sayangnya, karena okultasi Venus terjadi pada siang hari, kamu perlu mata yang jeli untuk bisa menemukan Venus. Fenomena ini baiknya diamati lewat teleskop agar kamu bisa melihat detik-detik hilangnya Venus dan kemudian muncul kembali setelah okultasi.
Rekomendasi Teleskop: Teleskop Reflektor F76700
Planet Mars dan Jupiter
Sepanjang Mei ini, planet Mars dan Jupiter akan semakin berdekatan dalam pandangan dari Bumi kita karena Mars yang "mengejar" Jupiter dalam orbitnya mengitari Matahari. Maka dari itu, ada dua kesempatan menarik untuk bisa melihat keduanya, yakni pada 25 Mei dan 29 Mei 2022.
Pada 25 Mei 2022, Mars dan Jupiter akan membentuk formasi segitiga bersama dengan Bulan. Dalam astronomi, fenomena ini dikenal sebagai konjungsi. Untuk bisa melihatnya, amati langit timur mulai jam 02.45 dini hari waktu setempat daerahmu hingga menjelang Matahari terbit. Nantinya, segitiga Mars-Jupiter-Bulan akan tampak seperti ini:
Ya, dalam pandangan mata telanjang, Mars dan Jupiter hanya akan tampak seperti bintang saja. Kamu perlu teleskop dengan pembesaran setidaknya 225x untuk bisa melihat kedua planet ini lebih jelas dan detail, bahkan sampai melihat satelit-satelit alami yang mengitari mereka.
Rekomendasi Teleskop: Teleskop Celestron PowerSeeker 70AZ
Kemudian, untuk 29 Mei 2022, Mars dan Jupiter akan tampak semakin dekat satu sama lain sehingga mencapai suatu fenomena yang disebut super konjungsi, di mana keduanya hanya terpisah sejauh 38 menit busur!
Dengan kata lain, mereka akan tampak seperti satu bintang, tetapi dengan campuran warna merah dari Mars dan kuning dari Jupiter. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat keduanya dalam satu bidang pandang teleskop, lho.
Super konjungsi Mars dan Jupiter sendiri bisa diamati mulai jam 02.30 dini hari waktu setempat daerahmu sampai menjelang Matahari terbit. Kedua planet ini akan muncul di langit timur.
Planet Saturnus
Saturnus adalah planet terjauh yang dapat kita amati dengan mata telanjang, karena Uranus dan Neptunus terlalu redup karena jaraknya yang jauh dari Matahari.
Pada Mei ini, waktu terbaik untuk menemukan Saturnus dengan mudah adalah pada 22 Mei 2022 mulai jam 00.30 tengah malam waktu setempat daerahmu, ketika ia akan berada sejauh 7 derajat dari Bulan dalam fenomena konjungsi. Kira-kira, seperti inilah yang akan kita amati:
Untuk melihat Saturnus lebih jelas lengkap dengan cincinnya, kamu perlu teleskop yang pembesaran minimumnya 250x. Dengan teleskop sebagus itu, bahkan tidak hanya cincinnya saja, kamu juga bisa melihat satelit-satelit alami terbesar milik Saturnus.
Rekomendasi Teleskop: Celestron AstroMaster 70AZ
Melihat Bentangan Bimasakti
Mei masih merupakan awal-awal musim pengamatan bentangan galaksi Bimasakti. Pada awal Mei, arah pusat galaksi Bimasakti yang terang (rasi bintang Sagitarius dan Skorpius) akan terbit mulai jam 22.00 malam. Lalu pada pertengahan Mei, waktu terbitnya maju jam 21.00 malam. Dan pada akhir Mei, waktu terbitnya maju lagi menjadi jam 20.00 malam. Semuanya dalam waktu setempat daerahmu.
Majunya waktu terbit arah pusat Bimasakti ini disebabkan karena Bumi kita yang bergerak mengitari Matahari, sehingga waktu terbit bintang-bintang tidak selalu sama setiap malam, membuat kenampakan bintang-bintangnya pun berbeda-beda sepanjang tahun.
Untuk bisa melihat Bimasakti, pastikan kamu melihatnya di lokasi yang gelap gulita bebas polusi cahaya, jauh dari kota besar. Misalnya seperti di pedesaan, puncak gunung, pinggir pantai yang gelap, atau di area persawahan.
Nah, itulah jadwal fenomena langit Mei 2022. Semoga langit selalu cerah untuk bisa melihat semua fenomena langitnya ya.
Oh iya, sambil mengamati langit, yuk ikut belajar astronomi lewat kelas-kelas online sepanjang Mei ini di BelajarAstro. Inilah jadwal kelas-kelas online Mei 2022:
Silakan daftarkan diri kamu dalam kelas-kelas online ini dengan klik di sini: BelajarAstro.id
Sumber:
- Cladera, A. (2022). Astronomical Events 2022: The Definitive Photography Guide. Photophills.com.
- Nakra, R. (2022). Astronomy Calendar 2022: All The Exciting Celestial Events You Should Not Miss. Secretsofuniverse.in.