Info Astronomy - Belakangan ini, kamu mungkin sudah membaca bahwa akan ada fenomena Bulan purnama stroberi pada 14 Juni 2022. Nah, tahukah kamu fenomena apa ini? Apakah akan ada perubahan pada Bulan?
Jawaban singkatnya: Tidak ada.
Bulan purnama secara astronomis akan terjadi hari ini, 14 Juni 2022, jam 18.51 WIB. Dan seperti Bulan purnama pada umumnya, Bulan akan biasa-biasa saja, tampak hampir disinari sepenuhnya oleh Matahari karena... Bulan purnama.
Warna Bulan juga tidak akan berubah menjadi semerah stroberi. Karena memang, "Bulan purnama stroberi" ini hanya julukan saja yang diberikan karena kemunculan purnama Juni ini bertepatan dengan musim panen stroberi di Amerika Utara. Tidak lebih dari itu.
Karena akan berada pada titik 180 derajat dari Matahari di langit Bumi, Bulan purnama akan muncul sepanjang malam. Terlihat sejak Matahari terbenam sore ini hingga Matahari terbit keesokan hari.
Benarkah Akan Terjadi Supermoon?
Dalam mengitari Bumi, Bulan tidak melalui jalur orbit yang melingkar sempurna, melainkan sedikit elips. Hal itu membuat Bulan ada kalanya berada pada jarak terjauh dari Bumi (disebut apogee) dan berada pada jarak terdekat dari Bumi (disebut perigee).
Lalu, apa itu supermoon? Sebenarnya, supermoon sendiri bukan istilah astronomis. Meski begitu, supermoon terkadang disepakati sebagai "jarak terdekat Bulan dari Bumi dalam setahun". Dengan definisi tersebut, Bulan purnama stroberi 14 Juni 2022 ini bukan supermoon.
Jarak terdekat yang akan dicapai Bulan dari Bumi di sepanjang tahun ini baru akan terjadi pada 13 Juli 2022 mendatang, ketika jarak kedua objek langit ini hanya 357.418 kilometer. Rata-rata, jarak antara Bumi-Bulan adalah 380.000 kilometer.
Dengan begitu, pada saat supermoon 13 Juli 2022 mendatang nanti, Bulan purnama akan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih cerah daripada Bulan purnama yang mencapai jarak terjauh dari Bumi di sepanjang tahun 2022, atau yang disebut Mikromoon.
Bulan Purnama Stroberi Ada Dampaknya Bagi Bumi?
Pada dasarnya, setiap Bulan purnama, dampak bagi Bumi tentunya adalah pasang air laut yang lebih tinggi. Hal itu akan terjadi juga pada Bulan purnama stroberi ini. Pasang naik pada saat fase Bulan purnama atau fase Bulan baru disebut pasang surut musim semi. Bagi yang tinggal di area dekat pantai mungkin sudah cukup akrab dengan fenomena ini.
Meskipun sebenarnya adalah Bulan dan Matahari yang memengaruhi pasang surut air lautan di Bumi, Bulan memainkan peran terbesar. Meskipun tarikan gravitasi Matahari terhadap Bumi 178 kali lebih kuat dari Bulan, tonjolan pasang surut yang ditimbulkan Matahari masih dua kali lebih lemah dari yang ditimbulkan oleh Bulan.
Jadi, itulah Bulan purnama stroberi yang akan kita amati malam ini. Sekali lagi, Bulan purnama akan muncul bagai Bulan purnama pada umumnya, tidak ada perbedaan dari sisi warna, cahaya, atau ukuran.
Sumber:
- Gonzaga, S. & Byrd, D. (2022). What is a supermoon? And when, in 2022?. EarthSky.org.
- Hocken, V., Bikos, K., Jones, G. (2022). What Causes Tides?. Timeanddate.com.
- Whitt, K. K. (2022). Closest supermoon of 2022 on July 13. EarthSky.org.