Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Bumi Lebih Mudah Dideteksi oleh Alien pada Era Jurasik

Ilustrasi Bumi era Jurasik. Kredit: Dibuat dengan AI

InfoAstronomy - Pernahkah kamu membayangkan, di saat kita saat ini sibuk mencari planet lain yang mungkin memiliki kehidupan atau bahkan peradaban maju, kehidupan asing cerdas di planet-planet lain itu justru sudah menemukan kita lebih dulu sejak ratusan juta tahun yang lalu ketika planet kita masih dihuni reptil raksasa yang disebut dinosaurus?

Sebuah makalah ilmiah terbaru yang diteliti oleh para astronom menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin saja bisa terjadi, karena Bumi ternyata jauh lebih mudah terdeteksi pada masa dinosaurus dibandingkan dengan saat ini!

Perburuan kehidupan asing, selain mencari sinyal potensial yang sengaja atau tidak sengaja dikirim ke luar angkasa oleh peradaban asing, para astronom selama ini juga betul-betul memanfaatkan metode transit, yakni memindai bintang untuk mencari penurunan kecil cahayanya yang menunjukkan bahwa ada sebuah planet ekstrasurya yang telah menghalangi pandangan kita terhadap bintang tersebut.

Setelah kita menemukan sebuah planet ekstrasurya dengan metode transit ini, kita dapat melihat faktor-faktor ilmiah seperti lokasi planet tersebut di sistem bintangnya, untuk kemudian mengetahui apakah planet tersebut berada di zona laik huni atau tidak.

Menariknya lagi, gas-gas di atmosfer planet dapat menghalangi panjang gelombang cahaya tertentu, yang artinya jika kita mengukur spektrumnya, kita bisa mendapatkan gambaran tentang komposisi kimiawi planet tersebut.

Ilustrasi bagaimana transit planet membuat kita mengamati spektrumnya. Kredit: ESO

Karena kita hanya pernah menemukan bukti kehidupan di satu planet (yang mana saat ini kamu tinggal dan hidup di planet tersebut), maka selama ini para astronom mencari planet dengan kandungan kimiawi yang dapat mendukung kehidupan seperti yang ada di planet kita sendiri. Kita tidak punya gambaran lain tentang seperti apa kehidupan itu selain yang ada di Bumi. Itulah sebabnya para astronom hanya fokus mencari "planet mirip Bumi".

Namun, dalam sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh sekelompok ilmuwan di Cornell University, dalam kondisi planet Bumi kita saat ini, kita mungkin tidak bisa mendeteksi adanya kehidupan. Atau dengan kata lain, kalau kita fokus mencari planet asing yang mirip dengan kondisi Bumi saat ini, saat kamu membaca artikel ini, kita akan sulit menemukan kehidupannya.

Kok bisa begitu?

Ahli astrobiologi Rebecca Payne dan astronom Lisa Kaltenegger dari Cornell University memodelkan evolusi 540 juta tahun terakhir sejarah bumi – Eon Fanerozoikum – untuk melihat bagaimana berbagai penanda biologis yang digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan dalam jarak yang sangat jauh mungkin telah berubah.

Mereka menemukan bahwa dua pasangan penanda biologis utama, yakni oksigen dan metana serta ozon dan metana, mungkin lebih kuat sekitar 100 hingga 300 juta tahun yang lalu, terutama saat era Jurasik. Hal ini terutama disebabkan oleh menjamurnya tanaman hijau yang menghasilkan tingkat oksigen yang jauh lebih tinggi ke atmosfer pada saat itu.

Ditambah lagi, dinosaurus mulai berkembang biak saat oksigen di Bumi mencapai puncaknya sekitar 30 persen, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa jika kita menemukan tingkat oksigen setinggi itu di planet lain, maka planet tersebut dapat menjadi tempat tinggal bagi makhluk-makhluk besar semacam dinosaurus.

Perubahan kadar oksigen selama jutaan tahun terakhir. Kredit: Rebecca Payne/Institut Carl Sagan

Artinya, jika ada alien cerdas di planet lain yang punya teleskop canggih yang digunakan untuk mengamati Bumi dalam rangka mencari kehidupan lain di alam semesta, mereka akan mendeteksi kehidupan di planet kita jauh lebih mudah selama era Jurasik dibandingkan saat ini.

Berbagai macam faktor memengaruhi jumlah oksigen di atmosfer, mulai dari tingkat tutupan hutan di darat hingga berbagai jenis spesies laut di lautan, dan pola cuaca yang mendominasi.

Selama sekitar 400 juta tahun terakhir, tingkat oksigen di atmosfer Bumi diperkirakan berada dalam kisaran 16-35 persen. Hal ini dikenal sebagai 'jendela api': jika semakin kecil maka api tidak akan menyala, jika semakin besar maka akan sangat sulit untuk memadamkannya.

Jadi, dengan kata lain, jika kita ingin menemukan kehidupan lebih mudah pada planet-planet lain, kita semestinya mencari kondisi planet yang mirip dengan kondisi Bumi pada era Jurasik.

Ke depannya semoga saja para astronom akan menemukan planet-planet yang memiliki lebih banyak oksigen daripada Bumi saat ini, karena hal itu akan membuat pencarian kehidupan sedikit lebih mudah. Dan siapa tahu, mungkin saja kita menemukan kehidupan dinosaurus alien di planet lain.

Sumber:
  • Dean, J. (2023). Jurassic worlds might be easier to spot than modern Earth. Cornell University.
  • Jones, T. P., & Chaloner, W. G. (1991). Fossil charcoal, its recognition and palaeoatmospheric significance. Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology, 97(1-2), 39-50.
  • Payne, R. C., & Kaltenegger, L. (2023). Oxygen bounty for Earth-like exoplanets: spectra of Earth through the Phanerozoic. Monthly Notices of the Royal Astronomical Society: Letters, slad147.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.