Akses Premium, gabung sebagai member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bantu Kasih Nama Satelit-Quasi Milik Bumi Kita Yuk!

Yuk bantu para astronom menamai salah satu dari tujuh satelit-quasi Bumi, 2004 GU9.
Ilustrasi. Kredit: Science Photo Library

InfoAstronomy - Pernahkah kamu ingin sekali bisa menamai sebuah objek langit di tata surya? Kalau pernah, inilah kesempatan terbaik untukmu. Baru-baru ini, ada sebuah kontes yang bertujuan untuk memberi nama salah satu satelit-quasi milik Bumi.  

Satelit-quasi, atau juga dikenal sebagai satelit semu, adalah objek yang mengorbit Matahari namun memiliki jalur orbit yang berdekatan dengan sebuah planet. Satelit semu pada awalnya tampak mengorbit planet. Namun, pada kenyataannya, mereka cuma memiliki lintasan dan kecepatan orbit yang sama dengan planet dalam mengitari Matahari.

Itu artinya, mereka akan selalu berada di dekat planet tapi tidak mengorbitnya. Itulah kenapa disebut sebagai satelit-quasi atau satelit semu. Namun, kedekatan ini hanya bersifat sementara karena satelit semu memang tidak pernah ditangkap oleh gravitasi planet, sehingga akhirnya tidak lagi sinkron dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun setelahnya.

Bumi memiliki tujuh satelit semu yang diketahui, yang semuanya adalah asteroid. Beberapa satelit semu ini baru ditemukan dalam beberapa tahun terakhir, seperti 2023 FW13, satelit semu yang paling baru ditemukan, yang pertama kali terlihat pada bulan Maret 2023. Dan sejauh ini, hanya satu satelit semu Bumi yang telah diberi nama secara resmi, yaitu Kamo'oalewa.

Jalur orbit satelit semu 2024 GU9. Kredit: NASA/JPL/HORIZONS system

Dalam kontes bertajuk “Name a Quasi Moon!” yang diselenggarakan oleh siniar Radiolab dan International Astronomical Union (IAU), masyarakat dunia, baik ilmuwan maupun non-ilmuwan, dapat mengajukan nama potensial untuk salah satu satelit semu Bumi, 2004 GU9, yang juga dikenal sebagai asteroid 164207.

Merupakan satelit semu pertama yang diketahui berada di dekat Bumi saat ditemukan 20 tahun yang lalu, batu antariksa ini memiliki lebar kurang dari 1.000 meter dan kemungkinan akan berada di dekat Bumi hingga tahun 2600 mendatang. 

Ide untuk menamai satelit semu ini pertama kali dikemukakan oleh Radiolab setelah siniar ini berhasil membantu menamai satu-satunya satelit semu Venus yang diketahui, Zoozve, pada bulan Februari 2024, setelah salah satu pembawa acara, Latif Nasser, menemukan kesalahan ketik nama asteroid tersebut di peta tata surya. 

Cara Ikutan Kontes

Siapa pun yang berusia di atas 18 tahun dapat mengikuti kontes ini dari mana saja di seluruh dunia dengan mengirimkan nama ke formulir daring ini. Namun demikian, ada beberapa peraturan dan pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan sebelum kamu mengikutinya. 

Pertama, nama yang diusulkan harus berasal dari kisah mitologi, yang berarti nama tersebut harus berasal dari karakter atau objek dalam mitologi apapun, termasuk mitologi Nusantara. Kedua, nama harus terdiri dari maksimal 16 karakter dan ditulis menggunakan alfabet Latin.

Oh iya, kamu tidak boleh menggunakan nama yang sudah diberikan kepada objek luar angkasa lainnya, atau menyertakan kata apapun yang memiliki afiliasi politik atau militer. Apapun yang berhubungan dengan mitos penciptaan, Perang Troya yang digambarkan dalam “Iliad” karya Homer atau prajurit Amazon dari puisi-puisi Yunani juga dilarang, karena nama-nama seperti itu dicadangkan oleh para astronom untuk objek-objek di luar tata surya.

Untuk mengajukan nama, kamu harus menulis sitasi singkat (maksimal 360 kata) yang menjelaskan arti nama tersebut. Hal ini akan disertakan dalam pengumuman penamaan resmi IAU ketika kompetisi selesai.

Kamu juga dapat menulis pernyataan yang lebih panjang (maksimum 1.500 kata) untuk menjelaskan mengapa kamu memilih nama tersebut dan mengapa nama tersebut harus menang.

Kontes dibuka hingga 30 September 2024. Para juri akan memilih 10 kandidat nama potensial favorit mereka, yang kemudian akan dilakukan pemungutan suara publik pada bulan November 2024. Nama pemenang akan diumumkan pada Januari 2025.

Siap memberi nama objek langit?

Sumber & Referensi:
  • Hu, S., Li, B., Jiang, H., Bao, G., & Ji, J. (2023). Peculiar orbital characteristics of Earth quasi-satellite 469219 Kamo‘oalewa: implications for the Yarkovsky detection and orbital uncertainty propagation. The Astronomical Journal, 166(4), 178.
  • Malhotra, R., Rosengren, A., & Castro-Cisneros, J. (2023). Orbital pathways for a Lunar-Ejecta Origin of the Near-Earth Asteroid Kamooalewa.
  • Mikkola, S., Innanen, K., Wiegert, P., Connors, M., & Brasser, R. (2006). Stability limits for the quasi-satellite orbit. Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, 369(1), 15-24.
  • Wajer, P. (2010). Dynamical evolution of Earth’s quasi-satellites: 2004 GU9 and 2006 FV35. Icarus, 209(2), 488-493.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.