 |
| Komet C/1965 S1 (Ikeya-Seki), komet Kreutz Sungrazer paling terang terakir yang pernah diamati manusia pada tahun 1965. Kredit: NOAO/AURA/NSF |
InfoAstronomy - Setelah ramai kemunculan komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS) yang bahkan hingga artikel ini ditulis dan diterbitkan masih bisa kita amati di langit timur sebelum Matahari terbit, baru-baru ini para astronom kembali menemukan komet yang berpotensi muncul terang!
Baru ditemukan pada 28 September 2024 kemarin, kita sebenarnya masih belum mengetahui dengan jelas terkait orbit komet ini, perkiraan magnitudonya, bahkan kita menyiapkan namanya. Maka dari itu, para astronom menamai komet ini sebagai C/2024 S1 (ATLAS) (sebelumnya dinamai A11bP7I) untuk sementara. Nama ini mungkin akan berubah dalam beberapa hari dari sekarang.
Data-datanya memang belum jelas, tapi bukan berarti tidak ada. Menurut data pengamatan terkini, komet C/2024 S1 ternyata merupakan bagian dari kelompok Kreutz Sungrazer, hal yang membuat komet ini menawarkan wawasan berharga tentang fenomena astronomi yang langka dan menarik.
Apa Itu Kreutz Sungrazer?
Kreutz Sungrazers adalah sekelompok komet yang dikenal karena lintasan mereka yang sangat dekat dengan Matahari pada perihelion (titik terdekat pada orbitnya dari Matahari), yang mana kadang-kadang kurang dari dua radius Matahari, ribuan hingga ratusan ribu kilometer dari Matahari!
Nama "Kreutz" diambil dari Heinrich Kreutz, seorang astronom Jerman yang menyimpulkan pada akhir abad ke-19 bahwa beberapa komet yang diamati adalah bagian dari kelompok yang sama, mungkin berasal dari satu komet raksasa yang pecah.
Kelompok Kreutz Sungrazer ini terbagi lagi menjadi beberapa subgrup, menunjukkan asal yang umum. Salah satu subgrup terkenal adalah yang terkait dengan Komet Besar 1106, yang meliputi komet seperti Komet Ikeya-Seki dan Komet Besar Tahun 1882.
 |
| Wujud komet C/2024 S1 (ATLAS) saat pertama kali ditemukan. Kredit: OBS E. Guido, M. Rocchetto, A. Valvasori |
Komet C/2024 S1 diperkirakan akan mencapai perihelion pada 28 Oktober 2024, dengan jarak hanya sekitar 0,005 AU (1 AU = 150 juta kilometer) dari Matahari. Lintasan yang sangat elips dengan eksentrisitas orbit mendekati 1,0 mengindikasikan bahwa komet ini parabolik, sehingga mungkin tidak akan kembali lagi setelah tahun ini.
Saat ini, komet ini masih membutuhkan teleskop untuk diamati, akan tetapi prediksi menunjukkan bahwa komet ini bisa menjadi sangat terang, dengan magnitudo yang mungkin mencapai -5 hingga -7 saat perihelion, menjadikannya lebih terang dari Venus dan terlihat pada siang hari.
Walau begitu, potensi terang ini hanya akan terjadi jika komet C/2024 S1 ini bisa bertahan ketika ia mencapai perihelion. Sebagian besar komet jenis Kreutz Sungrazer akan hancur ketika mendekati perihelion karena tekanan radiasi dan panas dari Matahari, sehingga malah tidak bisa diamati sama sekali.
Setelah perihelion, jika bertahan dari panas Matahari, komet ini diperkirakan akan terlihat di langit pagi dengan ekor debu yang besar dan terang.
Secara keseluruhan, data-data yang ada dari komet ini menunjukkan bahwa ia akan mendekati Matahari dengan sangat dekat pada akhir Oktober 2024, yang bisa membuatnya sangat terang dan berpotensi terlihat dengan mata telanjang, tergantung pada bagaimana ia bertahan dari kondisi ekstrem dekat Matahari.
---
Artikel ini sebelumnya diterbitkan pada 30 September 2024 dengan judul "A11bP7I, Calon Komet Terang yang Muncul Akhir Oktober 2024", kemudian diubah nama kometnya setelah namanya diresmikan pada 1 Oktober 2024.
---
Sumber & Referensi:
- "Pseudo-MPEC" for A11bP7I". ProjectPluto.com.
- "The Possible Comet (and A/ objects) Confirmation Page". Minor Planet Center.
- Vito Technology. (2024). Get Ready: Comet C/2024 S1 (ATLAS) May Outshine Venus in Late October 2024!. StarWalk News.