Fenomena hujan meteor. Kredit: Astrostar/Shutterstock.com |
InfoAstronomy - Pernahkah kamu melihat fenomena hujan meteor? Dari namanya, mungkin kamu membayangkan meteor-meteor jatuh ke Bumi, kan? Walaupun benar begitu, tapi fenomena hujan meteor tidak berbahaya kok.
Hujan meteor adalah fenomena ketika kerikil antariksa kecil memasuki atmosfer Bumi kita dan kemudian terbakar. Kerikil antariksa ini ada dalam jumlah banyak karena Bumi menerjang bekas jalur orbit sebuah komet atau asteroid.
Jadi, ketika komet atau asteroid mendekati Matahari, mereka akan meninggalkan puing-puing di sepanjang jalur orbitnya. Puing-puing inilah kerikil antariksa itu. Karena ukurannya kecil-kecil, kerikil antariksa ini akan terbakar habis di atmosfer sebelum mencapai permukaan Bumi.
Dua Hujan Meteor November
Setiap tahunnya pada bulan November, Bumi kita dua kali melintasi bekas jalur orbit komet, yaitu Komet 2P/Encke pada 12 November dan Komet 55P/Temple-Tuttle pada 18 November. Kedua komet ini, berdasarkan namanya, merupakan komet berperiode orbit pendek yang mengitari Matahari, masing-masing 3,3 tahun dan 33,2 tahun sekali.
Hujan Meteor Taurid Utara
Komet 2P/Encke menyebabkan terjadinya hujan meteor Taurid Utara. Setiap hujan meteor memiliki titik radian atau titik kemunculannya di langit. Nah, hujan meteor Taurid Utara ini titik radiannya, sesuai namanya, adalah di bagian utara rasi bintang Taurus.
Titik radian hujan meteor Taurid Utara. Kredit: InfoAstronomy |
Hujan meteor Taurid Utara aktif dari sekitar tanggal 20 Oktober hingga 10 Desember setiap tahun, dengan puncaknya terjadi pada tanggal 12 November. Waktu puncak inilah momen terbaik untuk melihatnya, karena akan mencapai intensitas sekitar 5 meteor per jam.
Meteor-meteor dalam hujan meteor Taurid Utara dikenal unik karena kecepatan rendah mereka saat melintasi langit, yaitu sekitar 27 kilometer per detik (rata-rata, meteor melesat dengan kecepatan 66 kilometer per detik), yang membuat mereka lebih terang dan lebih mungkin menghasilkan meteor bola api (fireball) dibandingkan dengan hujan meteor lainnya.
Taurid Utara juga sering kali lebih mudah dilihat karena tidak banyak meteor yang muncul per jamnya, membuat setiap meteor yang muncul tampak sangat mencolok. Namun, untuk tahun 2024 ini, fase Bulan menjelang purnama akan sangat terang di langit sehingga menurunkan intensitas kemunculan meteornya.
Hujan meteor Taurid Utara bisa diamati di mana pun di Indonesia selama cuaca cerah dan lokasi pengamatan minim polusi cahaya, bukan di kota besar. Pengamatan juga wajib diamati dengan mata telanjang saja dan bisa dilakukan mulai tengah malam hingga Matahari terbit.
Hujan Meteor Leonid
Hujan meteor kedua yang bisa disaksikan pada November ini adalah Leonid. Hujan meteor Leonid aktif dari tanggal 6 hingga 30 November setiap tahun, dengan puncaknya akan terjadi pada tanggal 18 November.
Berbeda dari Taurid Utara, meteor-meteor Leonid dikenal unik karena kecepatannya yang tinggi, bisa mencapai sekitar 71 kilometer per detik, yang membuat mereka seringkali sangat terang, cepat, dan bisa menghasilkan meteor bola api atau fireball.
Untuk mengamati Leonid, cukup amati arah rasi bintang Leo. Pengamatan bisa dilakukan di seluruh Indonesia selama cuaca cerah dan lokasi pengamatan minim polusi cahaya, bukan di kota besar. Pengamatan juga wajib diamati dengan mata telanjang mulai tengah malam hingga Matahari terbit.
Titik radian hujan meteor Leonid. Kredit: InfoAstronomy |
Sayangnya, hujan meteor Leonid tahun 2024 ini bertepatan dengan satu hari setelah fase Bulan purnama, sehingga terangnya cahaya Bulan di langit akan mengganggu pengamatan dengan cara menurunkan intensitas kemunculan meteor, terutama meteor-meteor redupnya.
November adalah bulan yang istimewa untuk para pengamat langit karena adanya dua hujan meteor yang berbeda. Hujan meteor Taurid, dengan kecepatan rendah dan potensi bola api, siap memberikan pengalaman yang unik. Sedangkan Leonid, dengan kecepatan tinggi, menawarkan kesempatan untuk melihat fenomena langit yang sangat spektakuler.
Selamat berburu meteor dan semoga cuaca cerah!
Sumber & Referensi:
- Byrd, D. (2024). Taurid meteors in 2024: All you need to know. EarthSky.
- Byrd, D. & Curran, M. (2024). Leonid meteor shower: All you need to know in 2024. EarthSky.
- Dobrijevic, D. (2024). Taurid meteor shower 2024: When, where & how to see it. SPACE.
- Dobrijevic, D. (2024). Leonid meteor shower 2024: When, where and how to see it. SPACE.